SinarPost.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut konflik Gaza, Palestina, antara Israel dan Hamas bukanlah perang melainkan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Erdogan juga menyebut negara-negara barat munafik karena kebijakannya yang terus mendukung Israel dengan menyuplai senjata dan menyokong perekonomiannya. Sementara di sisi lain membiarkan rezim Israel membumi hanguskan Gaza dan membiarkan pembantaian rakyat Palestina.
“Krisis Gaza adalah bukti runtuhnya tatanan global saat ini,” kata Presiden Erdogan pada Jumat (3/5/2024) saat berbicara di Forum Diplomasi Antalya.
Erdogan mengatakan abad ini telah berubah menjadi era krisis karena tatanan internasional yang berdasarkan aturan telah kehilangan makna dan menjadi “tidak lebih dari sekedar slogan.”
“Sistem internasional saat ini, tanpa konsep fundamental seperti solidaritas, keadilan, dan kepercayaan, tidak dapat memenuhi tanggung jawab minimal sekalipun,” ujar Presiden Turki itu.
Mengenai serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina, ia mengatakan negara-negara Barat yang tanpa syarat mendukung Tel Aviv “terlibat dalam pertumpahan darah dengan kebijakan munafik mereka.”
“Apa yang terjadi di Gaza bukanlah konflik, ini adalah genosida, karena perang pun mempunyai aturannya sendiri,” katanya, seraya menambahkan: “Saya berbicara tentang pengkhianatan, penargetan yang tidak terhormat, kebiadaban yang tidak memiliki rasa hormat.”
Erdogan merujuk pada pembunuhan brutal terhadap warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza, dan menambahkan bahwa kepercayaan terhadap keadilan dan ketertiban global juga telah ternoda.
Dia menggarisbawahi kebutuhan penting untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan integritas teritorial dan ibu kotanya di Yerusalem Timur berdasarkan perbatasan tahun 1967.
“Komunitas global hanya bisa membayar utangnya kepada rakyat Palestina melalui pembentukan negara Palestina,” tegas Erdogan.
Erdogan juga mengkritik tajam organisasi-organisasi internasional atas apa yang disebutnya sebagai “kelemahan dan disfungsi” mereka.
“Kita telah melihat betapa lemah dan tidak berfungsinya lembaga-lembaga internasional seperti Dewan Keamanan PBB, yang tugasnya menjamin perdamaian global, Uni Eropa dan lainnya,” ujarnya.
Sumber : Anadolu Agency