Foto: Warga Palestina berdiri di tengah puing-puing rumah yang hancur akibat pemboman Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan. (AFP)
SinarPost.com – Pembantaian Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut sampai saat ini meski tekanan dari dunia internasional untuk menghentikan agresinya terus berdatangan. Israel tak menggubris tekanan dunia karena penyokong utamanya Amerika Serikat dan Inggris tak berbuat banyak dalam menekan rezim Zionis.
Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporannya pada Rabu (24/4/2024) sebagaimana dilansir Al Mayadeen mengumumkan bahwa korban tewas rakyat Palestina dalam genosida Israel sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas 7 Oktober tahun lalu telah mencapai 34.262 orang. Sementara 77.229 orang terluka saat perang memasuki hari ke-201.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga menyatakan bahwa pendudukan Israel melakukan enam pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, yang mengakibatkan 79 orang tewas dan 86 orang terluka.
Dicatat bahwa ribuan korban agresi Israel masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan yang tidak dapat diakses oleh kru ambulans dan pertahanan sipil. Pendudukan terus menghalangi tim penyelamat mencapai lokasi kehancuran.
Sehari sebelumnya, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) menyatakan bahwa setelah 200 hari perang, Gaza hancur dengan kerusakan yang luas dan infrastruktur penting rusak parah, dan perlu waktu bertahun-tahun untuk membersihkan puing-puing dan membangun kembali Jalur Gaza yang dilanda konflik.
Rabu lalu, badan tersebut mengatakan bahwa perang tersebut telah mengakibatkan sekitar 23 juta ton puing-puing dan senjata yang belum meledak di seluruh wilayah tersebut. Dengan hancurnya sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil yang meluas, kehidupan lebih dari dua juta orang terkena dampaknya.
“Lebih dari satu juta orang kehilangan rumah mereka dan 75% populasi mengungsi. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menghilangkan puing-puingnya,” kata badan tersebut dalam sebuah postingan di X sebagaimana dikutip Al Mayadeen.
Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth melaporkan pada Rabu (25/4) bahwa setelah hampir 7 bulan sejak melancarkan perang di Jalur Gaza, Israel belum berhasil mengembalikan tawanannya, mengalahkan perlawanan, mengurangi pengaruhnya, atau secara efektif merusak kemampuan Palestina di Gaza.
Media tersebut mengatakan bahwa saat ini terbukti bahwa segelintir pejabat Israel mengklaim bahwa tujuan perang di Gaza telah tercapai, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi pendukung utama slogan “kemenangan yang sangat menentukan”.