SinarPost.com, Banda Aceh – Sekjend Himpunan Mahasiswa Aceh Besar (HIMAB), Akhyar M. Daud ikut menanggapi hiruk pikuk isu perluasan wilayah Kota Banda Aceh, yang beberapa waktu lalu digaungkan oleh Aminullah Usman selaku Walikota Banda Aceh.
Aminullah menilai perluasan Banda Aceh penting dalam rangka menjadikan kota tersebut sebagai daerah ideal untuk Ibukota Provinsi Aceh. Artinya, Aminullah ingin “mencaplok” sebagian wilayah administrasi Aceh Besar untuk perluasan Kota Banda Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Akhyar meminta Walikota Banda Aceh Aminullah Usman untuk fokus menata wilayah Banda Aceh yang ada saat ini mengingat beberapa daerah belum tersentuh dengan baik, dan tidak melemparkan hasrat perluasan wilayah yang ingin merebut sebagian desa di Aceh Besar.
“Kalau masalahnya ingin memperlebar jalan karena sudah menimbulkan kemacetan di perbatasan Aceh Besar, ya dilakukan saja pelebarannya. Soal ingin menata ruang Kota Banda Aceh yang berbatasan dengan beberapa desa di Aceh Besar dengan baik, ya solusinya bekerjasama dengan Pemkab Aceh Besar. Bukan untuk menguasai desa-desa Aceh Besar,” ujar Akhyar dalam siaran pers yang diterima SinarPost.com, Kamis (12/12/2019).
“Saya rasa ini bukan sesuatu yang logis Pemerintah Kota Banda Aceh meminta wilayah Aceh Besar dengan alasan tata ruang kota. Perbaiki aja tata ruang Kota Banda Aceh yang saat ini belum tertata dengan baik,” sambungnya.
Dalam hal ini, Sekjen HIMAB meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas terkait agar memperlebar jalan yang meghubungkan Kota Banda Aceh dengan Aceh besar, jika memang alasan Pemko Banda Aceh kerana jalannya sudah macet.
“Maka Pemerintah Aceh segera melakukan pembebasan lahan untuk perluasan jalan antara wilayah perbatasan Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Jika memang betul sebab akibat Banda Aceh semakin macet karena jalan penghubung Aceh Besar ke Banda Aceh masih kecil,” pungkas Akhyar.
Ia menyarankan agar Aminullah fokus menata ruang Kota Banda Aceh saat ini dengan baik, mengingat Banda Aceh adalah role model Provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini. Banda Aceh juga tujuan utama orang-orang (wisatawan) yang berkunjung ke Aceh, baik lokal, nasional, maupun manca negara.
“Jadi sudah seharusnya Aminullah fokus dulu terhadap pembangunan dan penataan ruang kota yang sudah ada. Jika perkara ini tidak sanggup ditata dengan rapi dan lebih baik, maka Banda Aceh bergabung saja dengan Aceh Besar,” imbuhnya.
“Karena desa-desa di Aceh Besar yang berbatasan dengan Kota Banda Aceh sudah maju dan mandiri dari sisi pembangunan dan ekonomi, jadi tidak ada alasan Aceh Besar melepaskan wilayahnya ini untuk Banda Aceh,” pungkas Sekjend HIMAB tersebut.
Seperti diketahui, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman dalam Rapat Kerja Bupati/Wali Kota se-Aceh Tahun 2019 di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Kamis (5/12/2019) lalu, kembali menggaungkan pereluasan wilayah Kota Banda Aceh.
Aminullah Usman memohon kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar agar memberikan beberapa wilayah (desa atau kecamatan) untuk perluasan wilayah kota yang dipimpinnya itu. Pelebaran wilayah ini, menurut Aminullah, penting bagi Banda Aceh dalam rangka menjadikan kota tersebut sebagai daerah ideal untuk Ibukota Provinsi Aceh.