SinarPost.com, Banda Aceh – Penjabat Gubernur (Pj) Aceh, Bustami Hamzah, meminta jajaran pengurus PT Bank Aceh Syariah untuk memperbaiki pola komunikasi dan silaturrahmi dengan seluruh pemangku kebijakan, terutama dengan para pihak pemegang saham.
Hal tersebut ditekankan Bustami saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BAS tahun Buku 2023, yang dihadiri oleh seluruh Bupati dan Wali Kota se-Aceh selaku Pemegang Saham, di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (5/5/2024).
Pj Gubernur, selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) PT Bank Aceh Syariah, menegaskan bahwa memperbaiki komunikasi dan silaturrahmi menjadi penting agar Bank Aceh memiliki kemampuan dalam menghadapi perubahan dari bisnis keuangan yang terjadi.
“Pengurus Bank harus memperbaiki kualitas komunikasi dan silaturrahmi dengan seluruh pemangku kebijakan. Karena hal ini memiliki peran krusial dan sangat vital yang akan membawa dampak bagi reputasi, dan hubungan erat karena stakeholder merasa memiliki keterikatan baik secara personal maupun emosional sehingga terbangun kepercayaan, efisiensi, keputusan yang tepat dan kemampuan meminimalkan resiko,” tegas Bustami.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur Aceh juga meminta pengurus PT Bank Aceh Syariah berperan aktif dalam menyukseskan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut yang akan digelar pada 8-20 September 2024 mendatang.
“Bank Aceh harus berperan aktif dalam menyukseskan perhelatan PON Aceh – Sumut 2024 sebagai bagian dari agenda nasional, yang akan mempertaruhkan marwah, harkat, martabat dan kehormatan kita semua,” ujar Pj Gubernur mengingatkan.
Bustami juga berpesan agar Bank Aceh fokus melakukan perbaikan tata kelola perusahaan yang baik dan profil risiko sebagaimana yang diamanatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Terus lakukan evaluasi, perbaikan dan pengembangan bisnis Bank dengan keunikan dan kekhasan yang dimiliki oleh Bank Aceh Syariah, dalam pendanaan dan pembiayaan sehingga keberadaannya bisa menjadi Bank yang ramah terhadap dunia usaha,” kata Gubernur.
Selain itu, Pj Gubernur juga berpesan agar Bank Aceh terus meningkatkan pembiayaan sektor produktif, khususnya pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah sebagai penyangga ekonomi kerakyatan, karena hal ini sesuai dengan misi nomor 1 dari Bank Aceh, yaitu ‘Menjadi Penggerak Perekonomian Aceh Dan Pendukung Agenda Pembangunan Daerah Dan Nasional Melalui Ekonomi Kerakyatan.’
Pada kesempatan tersebut, Bustami juga mengingatkan jajaran Bank Aceh untuk terus meningkatkan budaya pelayanan berbasis kepada kebutuhan nasabah dengan penuh keikhlasan, melalui prinsip Ukhuwah, mahabbah dan bil hikmah.
“Jajaran Bank Aceh harus terus berupaya menumbuhkembangkan pelayanan terhadap nasabah dengan prinsip melayani mereka sebagaimana melayani diri kita sendiri. Setiap hari, harus ada tekad di dalam diri kita untuk selalu memberikan pelayanan terbaik, serta semakin memberikan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi informasi digital, sehingga berdampak pada kepuasan nasabah,” imbau Bustami.
Selanjutnya, Pj Gubernur berpesan agar jajaran Bank Aceh terus melakukan pengembangan produk-produk alternatif yang lebih inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki potensi bagi keuntungan namun dengan tidak mengabaikan risiko yang akan terjadi.
Pj Gubernur Aceh juga mengingatkan, bahwa mewujudkan visi Bank Aceh, yaitu ‘Menjadi Bank Syariah Terdepan Dan Terpercaya Dalam Pelayanan Di Indonesia,’ adalah sebuah visi yang tidak mudah dan membutuhkan komitmen dan tekad semua pihak, karena l banyak tantangan yang akan dihadapi.
“Semua menjadi tidak ringan, karena untuk menjadi Bank yang kuat dan stabil dibutuhkan transformasi, sehingga Bank Aceh dapat menjadi tuan di negerinya sendiri. Sebagai entitas bisnis tentu Bank Aceh harus berorientasi pada pencapaian profit yang optimal namun tetap berpegang teguh pada tata kelola perusahaan (GCG) dan pengelolaan risiko yang terus menjaga tingkat kesehatan Bank,” pungkas orang Nomor 1 di Aceh tersebut.