SinarPost.com – Kantor Berita ISNA Iran mengutip seorang pejabat senior militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa ledakan pada Jumat (19/4/2024) pagi yang terdengar di Kota Isfahan adalah terkait aktivitas sistem pertahanan udara.
Pejabat tersebut mengatakan militer melepaskan tembakan ke “benda mencurigakan” di daerah tersebut, yang kemudian diidentifikasi sebagai drone. Ledakan tersebut “tidak menyebabkan kecelakaan atau kerusakan apa pun,” kata pejabat militer tersebut.
Sebelumnya media di berbagai belahan dunia melaporkan adanya ledakan di Isfahan, salah satu provinsi penting di Iran karena menjadi rumah bagi pangkalan udara yang menampung jet tempur F-14 Tomcat serta rumah bagi salah satu situs nuklir negara itu.
Iran pun kini telah mencabut pembatasan penerbangan di seluruh negeri, membuka jalan bagi dimulainya kembali penerbangan reguler di semua bandaranya, setelah sempat dihentikan karena dugaan adanya serangan balas dendam dari Israel.
Kantor berita Tasnim, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam, sebelumnya melaporkan bahwa otoritas penerbangan sipil negara tersebut mengumumkan pencabutan pembatasan penerbangan di sebagian besar bandara.
Kantor Berita semi-resmi Pemerintah Iran, Mehr News Agency melaporkan bahwa pusat kota Isfahan saat ini sudah benar-benar tenang dan aman, setelah beberapa jam dilaporkan adanya ledakan di dekat bandara kota tersebut.
“Orang-orang menjalani kehidupan normal mereka,” menurut laporan siaran langsung televisi Iran, yang menunjukkan lalu lintas pagi hari di persimpangan utama kota normal seperti biasa.
Namun laporan tersebut mengatakan bahwa “suara terdengar di seluruh kota” di Isfahan beberapa jam sebelumnya, dan menambahkan bahwa “beberapa miniatur UAV ditembak jatuh”.
Banyak media Iran meremehkan kejadian ini. Menurut TV pemerintah, tiga benda terbang kecil tak dikenal dicegat di dekat kota Isfahan sekitar pukul 04.00 waktu setempat (00:30 GMT).
Sistem pertahanan udara Iran mampu mencegat dan menghancurkan benda-benda terbang tersebut, kata TV pemerintah.
Televisi pemerintah Iran telah melaporkan lebih detail mengenai situasi di sekitar Isfahan. Dikatakan bahwa sekitar pukul 00:30 GMT, tiga drone terlihat di langit Isfahan, sistem pertahanan udara diaktifkan dan mereka “menghancurkan drone di langit”.
Mohammad Marandi, seorang analis politik dan keamanan di Universitas Teheran, mengatakan “masih belum jelas apakah sesuatu yang penting telah terjadi”.
“Mungkin ada tiga quadcopter yang jatuh di suatu tempat dekat Isfahan tapi… semuanya berjalan seperti biasa,” katanya kepada Al Jazeera.
“Masyarakat di Isfahan… mengatakan semuanya baik-baik saja,” kata Marandi, mengutip laporan media sosial.
“Iran telah mengatakan bahwa jika Israel menyerang lagi, jika mereka melakukan tindakan agresi lainnya, maka mereka akan membalas lebih keras dari sebelumnya dan mereka akan membalas tanpa menunggu dua minggu seperti sebelumnya.”
Sumber Berita : Al-Jazeera
Foto : Rudal pertahanan Iran (Pars Today)