SinarPost.com, Banda Aceh – Pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi mengenai agama adalah musuh Pancasila mendapat kritikan pedas dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA.
Kepala BPIP itu dikritik habis, karena pernyataannya yang kontroversi. Dalam sebuah pernyataannya kepada Tim Blak-blakan Detik.com pada Rabu (12/2/2020), Yudian menyentil agama sebagai sebagai musuh terbesar pancasila. “Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan itu agama,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MIUMI Aceh Dr. Muhammad Yusran Hadi mengecam pernyataan Prof. Yudian Wahyudi. Menurutnya, pernyataan Yudian ini telah melecehkan agama, menyakiti umat beragama, khususnya umat Islam. Juga membuat kegaduhan dan memecah belah bangsa.
“Ini jelas tindak pidana penodaan agama dan ujaran kebencian dan permusuhan,” kata Yusran Hadi dalam keterangan tertulisnya kepada SinarPost.com, Minggu (16/2/2020).
Ketua MIUMI Aceh menambahkan, pernyataan Kepala BPIP ini juga menunjukkan bahwa dia tidak paham agama, pancasila dan sejarah. Selain itu, menunjukkan pemikirannya terindikasi paham liberal, sekuler, islamophobia dan anti agama (komunis). “Ini sangat berbahaya terhadap agama dan negara,” ucap Yusran Hadi.
Doktor Bidang Fiqh & Ushul Fiqh di International Islamic University Malaysia (IIUM) ini menilai, pernyataannya yang mempertentangkan agama dengan pancasila itu ngawur dan menyesatkan. Tidak berdasarkan ilmu, logika sehat dan fakta. Padahal, kata Yusran Hadi, agama dan pancasila tidak bertentangan. Justru pancasila merujuk dan mengikuti agama. “Pancasila bersumber dari agama. Maka, keduanya tidak bertentangan dan tidak bisa dipertentangkan,” ungkapnya.
“Mempertentangkan agama dan pancasila itu ciri paham komunis. Paham ini tidak mengakui agama, bahkan anti agama. Maka paham ini bertentangan dengan pancasila yang mengakui agama, menegaskan kewajiban beragama dan menjamin kebebasan beragama,” tambah Yusran Hadi.
Menurut Yusran Hadi, Pancasila merupakan dasar negara hasil rumusan para tokoh bangsa, tokoh Islam dan ulama pendiri negara dengan merujuk kepada agama Islam. Maka, tidak mungkin agama itu musuh pancasila. Pancasila sejalan dengan agama. Bahkan nilai-nilai agama itu dijabarkan dalam pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sila pertama dari Pancasila merupakan pengakuan pancasila terhadap agama dan penegasan kewajiban beragama. Ini bukti pancasila bersumber dari agama dan sesuai dengan agama. Maka, agama bukanlah musuh pancasila. Justru musuh pancasila itu adalah paham komunis dan liberal yang anti agama,” terangnya.
Yusran Hadi menilai, pernyataan yang bersangkutan (Kepala BPIP) menjadi bukti utama bahwa dia musuh besar pancasila dan agama. Maka dari itu, Prof Yudian dinilai tidak pantas menempati posisi keagamaan dan kebangsaan, terlebih lagi dengan jabatan sebagai kepala BPIP, karena bertentangan dengan tugas dan fungsi BPIP itu sendiri.
Untuk itu, Ketua MIUMI Aceh meminta Presiden Jokowi untuk memberhentikan Yudian Wahyudi dari jabatan kepala BPIP. “Dia tidak pantas menjadi Kepala BPIP dan Rektor UIN Jogja bahkan ASN. Terlebih lagi bertentangan dengan fungsi BPIP. Bila tidak, kasus ini menjadi blunder dan citra buruk bagi Presiden,” tegas Yuran Hadi.