SinarPost.com – Umar bin Kahttab merupakan salah satu nama besar dalam Islam. Ia adalah sahabat (Rasulullah) Muhammad SAW yang menjadi Khalifah Islam kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nabi Muhammad menjuluki Umar bin Kattab dengan sebetun Al-Faruq, yaitu orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Dalam masa kepemimpinannya, Umar bin Khattab begitu disegani baik oleh umat Islam maupun musuh-musuh Islam. Ia adalah pemimpin yang hatinya meleleh saat berhadapan dengan kondisi rakyat, tapi akan menjadi tak terbendung kalau berhadapan dengan kemunkaran dan musuh-musuh Allah.
Tak heran, jika dalam periode kepemimpinannya, kekhalifahan Islam menjadi salah satu kekuatan tak terhitungkan di wilayah Timur Tengah. Satu per satu kerajaan di daerah itu ditaklukkannya, bahkan wilayah kekuasaan dua ‘Kerajaan Adidaya’ kala itu, Romawi dan Persia takluk di tangan Umar bin Khattab. Alhasil, kekuasaan Islam membentang sepanjang Jazirah Arab dan wilayah Timur Tengah.
Perluasan wilayah ini juga diikuti berbagai pembaharuan. Bukan hanya agama Islam yang dikampanyekan, tapi juga dalam bidang pemerintahan dan politik yang diterapkan sesuai ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Departemen khusus dibentuk sebagai tempat masyarakat mengadu mengenai para pejabat dan negara.
Pembentukan Baitul Mal menjadi salah satu pembaharuan Umar bin Khatab yang sangat signifikan dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Hukum Allah benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu, semuanya sama dihadapan Umar. Pejabat yang salah dan korup langsung disikatnya.
Segala capaian tersebut menjadikan Umar bin Kahttab sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh sepanjang sejarah dunia.
Umar bin Khattab wafat pada 25 Dzulhijjah Tahun 23 H/644 M, setelah dibunuh oleh seorang budak bernama Abu Lukluk (Fairuz) saat memimpin shalat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan oleh Umar bin Khattab. Ia dendam kepada Umar karena negaranya (Persia) yang menyandang status negara adidaya saat itu berhasil ditaklukkan.
Sewaktu masih hidup, Umar bin Khattab meninggalkan wasiat kepada umat Islam dan rakyatnya. Berikut enam wasiatnya yang sangat menyentuh hati setiap yang membacanya:
- Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
- Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
- Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
- Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
- Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
- Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.