SINARPOST.COM – Kisah perjalanan Nabi Luth dan kaumnya tidak terlepas dari peristiwa lenyapnya Kota Sodom dan Gomorra. Kedua kota ini hilang ditelan bumi karena ulah penduduknya yang terkenal ingkar dan kemaksiatannya, mereka tidak mengindahkan dakwah dan ajaran agama yang dibawa Nabi Luth, hingga Allah murka dan menurunkan azabnya yang membuat kota Sodom dan Gomorra lenyap ditelan bumi.
Tentang lenyapnya Kota Sodom dan Gomorra dikisahkan langsung dalam Al-Quran, serta kitab suci lainnya seperti Perjanjian Baru, Alkitab Ibrani, dan lain sebagainya. Tidak diragukan lagi, bahwa keberadaan kota yang lenyap ini benar adanya.
Dalam Al-Quran Allah menjelaskan tentang kehancuran kota Sodom, dimana Allah murka atas kemaksiatan kaum Nabi Luth itu. Selain menyembah berhala, mereka juga gemar berzina, penyuka sesama jenis, dan kemaksiatan lainnya. Dosa-dosa yang dilakukan kaum Nabi Luth itu membuat Allah murka, dan melenyapkannya dari bumi.
Kisah tentang lenyapnya sebuah kota yang terkenal dengan kemaksiatan, juga dialami Kota Pompeii. Kota zaman Romawi kuno yang letaknya dekat Napoli, Italia ini telah menjadi puing-puing akibat letusan gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja.
Pada masanya, Pompeii terkenal dengan budaya masyarakatnya yang tidak bermoral. Perjudian, perzinahan, hubungan seksual sesama jenis bahkan hubungan sedarah menjadi hal yang wajar di kota ini. Pompeii layaknya Kota Sodom dan Gomorra yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang dilenyapkan karena penduduknya yang ingkar dan penuh dengan kemaksiatan, termasuk merajalelanya hubungan sesama jenis.
Pada tahun 79 Masehi, gunung Vesuvius meletus dahsyat. Hujan api, awan panas, batuan dan abu putih panas membara menerjang Kota Pompeii. Lapisan debu tebal dari letusan gunung tersebut menutupi kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga penduduk Pompeii tewas seketika dan tubuhnya diawetkan oleh lapisan debu. Kota Pompeii pun lenyap dalam semalam, terlupakan dan hilang dari peradaban manusia selama ribuan tahun.
Sekitar 1.600 tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 1748 Masehi, Kota Pompeii secara tak sengaja ditemukan kembali oleh para arkeolog. Jasad-jasad penduduknya yang diawetkan oleh abu ditemukan berjejeran dengan segala pose. Kota Pompeii digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan, jasad manusia, serta lukisan dinding yang masih utuh.
Setelah dilakukan penggalian kembali, pemandangan yang luar biasa pun terlihat mengenai kehidupan sebuah kota yang berada di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi itu. Saat ini Kota Pompeii telah menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.