SinarPost.com, Teheran – Pemerintah Iran akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan sejumlah media internasional, yang menyebut komandan senior Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam serangan drone AS pada Minggu malam di dekat perbatasan Suriah-Irak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa tidak ada laporan mengenai dugaan serangan pesawat tak berawak terhadap komandan senior IRGC di dekat perbatasan Suriah-Irak. Kemenlu Iran secara tegas membantah pemberitaan tersebut dan menyebutnya sebagai berita palsu. Demikian dilansir Iranprees.com, Selasa (1/12/2020)
Sebelumnya, sejumlah media ternama di dunia yang mengutip beberapa sumber pejabat Irak melaporkan bahwa komandan senior IRGC Iran (Muslim Shahdan – versi Iranpress.com) tewas di dekat perbatasan antara Suriah dan Irak pada Minggu malam.
Menurut sumber tersebut, sebuah drone menargetkan mobil komandan Iran di dekat perbatasan Irak-Suriah yang membawa senjata menuju Suriah. Seketika komandan senior Korp Pengawal Revolusi Iran tewas bersama sejumlah pengawalnya. Namun dalam laporan tersebut tidak disebutkan nama komandan Iran yang tewas.
Selain membantah laporan tewasnya komandan senior IRGC di Suriah, selama berbicara di konferensi pers pada hari Selasa (1/12/2020), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh turut mengutuk pembunuhan baru-baru ini terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh.
Ia menyatakan bahwa nama Mohsen Fakhrizadeh akan selamanya berada di banyak puncak kejayaan Iran. Dalam pembunuhan ini, Saeed menyebut rezim Zionis Israel adalah tersangka pertama dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dimana buktinya telah disajikan.