SinarPost.com – Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (27/11/2020) secara resmi mengumumkan sanksi ekonomi terhadap beberapa perusahaan China dan Rusia yang menurut Washington telah mendukung pengembangan program rudal balistik Iran.
Ada empat perusahaan yang dituduh “mentransfer teknologi sensitif dan barang-barang ke program rudal Iran”, akan dikenakan pembatasan bantuan pemerintah AS dan ekspor mereka selama dua tahun, kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Sanksi, yang dijatuhkan pada hari Rabu, terhadap dua perusahaan yang berbasis di China adalah Chengdu Best New Material dan Zibo Elim Trade, serta Nilco Group yang berbasis di Rusia dan Perusahaan Saham Gabungan Elecon.
“Kami akan terus bekerja untuk menghalangi upaya pengembangan rudal Iran dan menggunakan otoritas sanksi kami untuk menyoroti pemasok asing, seperti entitas di RRC (China) dan Rusia ini, yang menyediakan material dan teknologi terkait rudal ke Iran,” tambah Pompeo.
Laporan sebelumnya oleh Bloomberg, mengutip pengajuan Departemen Luar Negeri, juga menyebutkan perusahaan ketiga yang berbasis di Rusia, Aviazapchast, sebagai di antara mereka yang diberi sanksi. Tetapi tidak jelas mengapa Aviazapchast tidak disebutkan dalam pernyataan selanjutnya.
Presiden Donald Trump telah menarik AS pada 2018 dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat tiga tahun sebelumnya di bawah Presiden Barack Obama. Trump sejak itu memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran untuk melumpuhkan negara Persia itu dalam apa yang dia sebut sebagai kampanye “tekanan maksimum”.
Pemerintahan Trump juga telah menunjukkan tekadnya untuk memberikan sanksi kepada negara atau perusahaan asing mana pun yang tidak mematuhi kebijakan anti Iran.
Sumber : Al Jazeera