SinarPost.com, Washington – Amerika Serikat (AS) mengancam akan menghancurkan setiap rudal jarak jauh Iran yang dikirim ke rezim Maduro di Venezuela. Hal tersebut disampaikan seorang pejabat senior pemerintah AS kepada Fox News yang dilansir pada Senin (26/10/2020).
“Transfer rudal jarak jauh dari Iran ke Venezuela tidak dapat diterima oleh Amerika Serikat dan tidak akan ditoleransi atau diizinkan,” kata Elliott Abrams, Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Iran dan Venezuela.
“Kami akan melakukan segala upaya untuk menghentikan pengiriman rudal jarak jauh, dan jika entah bagaimana mereka sampai ke Venezuela, mereka akan dihancurkan di sana,” tambah dia.
Pejabat tersebut tidak memberikan informasi bahwa pengiriman seperti itu (rudal Iran ke Venezuela) akan segera terjadi. Mereka hanya mengklaim bahwa Iran dan Venezuela kemungkinan besar akan menjadi pasangan untuk kesepakatan senjata.
“Iran telah mengumumkan niatnya untuk terlibat dalam penjualan senjata, dan Venezuela merupakan target yang jelas karena kedua rezim paria tersebut sudah memiliki hubungan,” kata Abrams.
“Venezuela membayar emas untuk membeli bensin dari Iran, dan ada kehadiran Iran di negara itu. Ekonomi Venezuela telah runtuh, jadi setiap batang emas untuk Iran adalah puluhan ribu dolar yang dibutuhkan rakyat Venezuela untuk makanan dan obat-obatan,” sebutnya.
Pekan lalu, embargo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran untuk membeli dan menjual senjata konvensional telah berakhir. Pemerintahan Trump tidak berhasil meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo terhadap Iran.
“Iran telah mengirimkan rudal ke Houthi, jadi kami tahu mereka siap, bersedia, dan mampu mengirimkannya ke Venezuela dan pembeli lain yang mungkin,” kata pejabat pemerintah itu.
Abrams menegaskan, setiap pengiriman senjata Iran ke Venezuela membuat tidak stabil Amerika Selatan dan Karibia, dan sangat berbahaya bagi tetangga Venezuela di Brasil, Kolombia, dan Guyana.
“Rudal dan terorisme adalah komponen kunci dari kebijakan keamanan Iran. Iran telah menyebarkan Hizbullah Lebanon, wakil utamanya, ke seluruh Amerika Selatan,” kata Behnam Ben Taleblu, seorang rekan senior di Yayasan Pertahanan Demokrasi.
“Pengiriman rudal atau militer Iran yang potensial ke Amerika Selatan akan menjadi ujian utama bagi embargo senjata pemerintah terhadap Iran. Rusia dan China akan mengamati dengan saksama untuk melihat bagaimana tanggapan Washington,” pungkasnya.