SinarPost.com, Banda Aceh – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh Azhari, mengatakan sebanyak 2.950 gampong di Aceh sudah mencairkan dana desa tahap dua 100 persen. Desa-desa tersebut tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Azhari menyebut, dana desa tahap dua fokus penggunaannya terhadap percepatan penanganan wabah virus corona (Covid-19) baik dalam bentuk pencegahan maupun bantuan langsung tunai bagi masyarakat terdampak Covid-19.
“Ada 13 kabupaten yang sudah 100 persen tahap kedua. Sementara 10 kabupaten/kota lagi masih dalam proses pencairan,” sebut Azhari di Banda Aceh, Jumat (4/9/2020).
Dia menjelaskan, mekanisme pencairan Dana Desa tahun anggaran 2020 dibagikan dalam tiga tahapan pencairan, yaitu tahap pertama sebesar 40 persen, tahap kedua 40 persen, dan tahap ketiga 20 persen.
Kepala DPMG Aceh, Azhari, sebagaimana dilansir Antara menyebutkan bahwa 13 kabupaten/kota yang sudah menyelesaikan pencairan tahap kedua yaitu Simeulue, Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya, Aceh Timur, Banda Aceh, Langsa, Subulussalam, Aceh Jaya, Pidie, dan Aceh Singkil.
Sedangkan daerah yang persentase pencairannya sekitar 80-99 persen seperti Aceh Besar, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Bireuen, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Utara, dan Lhokseumawe. Sedangkan Sabang 66,6 persen dan Nagan Raya masih belum mencairkan.
Bahkan, lanjut dia, terdapat dua kabupaten yang sudah mulai melakukan pencairan tahap ketiga, seperti Aceh Besar sebanyak 40 desa dan Aceh Tenggara sekitar 11 desa.
“Ada dua kabupaten sudah sampai pencairan tahap ketiga, tahap akhir. Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Tenggara,” kata Azhari.
Menurutnya, penggunaan Dana Desa fokus terhadap penanganan Covid-19, setidaknya mencakup tiga hal seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Padat Karya Tunai Desa, dan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Sedangkan sektor ekonomi dan infrastruktur, kata Azhari, tetap mendapat bagian dalam Dana Desa tersebut, namun dengan jumlah anggaran yang lebih kecil, setelah penyesuaian dilakukan agar lebih fokus ke penanganan Covid-19.
“Infrastruktur tetap ada, cuma sudah kecil, karena dana tadi sudah sebagian kita alihkan ke BLT. Sektor ekonomi tetap, padat karya tunia ekonomi juga, BLT arahnya juga ekonomi,” ujarnya.