SinarPost.com, Banda Aceh – Para pedagang ikan di Banda Aceh kembali berjualan di Pasar Peunayong setelah hampir dua bulan lebih direlokasi ke Pasar Al Mahirah Lamdingin. Para pedagang mulai menjajaki dagangan kembali di Pasar Penayong pada pada Sabtu (22/8/2020) kemarin.
Aksi para pedagang yang melawan kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh ini karena dihimpit sejumlah masalah, mulai dari sepi pembeli yang kerap merugi, hingga tidak konsistennya Pemerintah Kota Banda Aceh dalam memajukan Pasar Al Mahirah Lamdingin.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR Aceh Teuku Irwan Djohan menyarankan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk bertemu dan mendengar keluhan para pedagang. Menurutnya, aksi para pedagang yang meninggalkan Pasar Al Mahirah dan memaksa kembali berjualan di Pasar Peunayong, bukan tanpa alasan. Oleh karenanya Pemko perlu mendengarkan masukan dari para pedagang.
“Saya sudah menerima informasi ini dari Sabtu kemarin, bahwa pedagang kembali memaksa berjualan di Pasar Peunayong. Tindakan ini memang kita sayangkan, tapi hal tersebut bukan sepenuhnya salah mereka juga. Mungkin ada hal-hal yang dirasa pedagang selama ini luput dari tanggung jawab Pemerintah Kota Banda Aceh,” kata Irwan Djohan saat dimintai tanggapan. Minggu (23/82020).
Legislator Dapil 1 yang meliputi Kota Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar itu menyarankan agar Pemerintah Kota Banda Aceh membuka ruang diskusi dengan para pedagang serta menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik dan memuaskan mereka.
“Kalau memang pedagang selama direlokasi ke Pasar Al Mahirah Lamdingin kerap merugai karena sepi pembeli akibat banyak pedagang liar di pinggir jalan sekitar Pasar Peunanyong, ya ditertibkan. Tugaskan petugas Satpol PP disana. Pemko harus konsisten juga memajukan Pasar Al Mahirah Lamdingin,” ungkapnya.
Menurut Irwan Djohan, upaya kebijakan Pemerintah Kota sudah bagus untuk menata kawasan Banda Aceh yang lebih indah, namun aspek ekonomi dan kesejahteraan warga juga harus diperhatikan, jangan sampai menimbulkan gejolak sosial di kemudian hari.
“Kita sepenuhnya mendukung kebijakan Pemko menata kota Banda Aceh yang lebih baik, termasuk merelokasi pedagang ke Pasar Al Mahirah Lamdingin. Aksi pedagang yang kembali ke Pasar Peunayong juga mungkin karena faktu waktu, belum beradaptasi. Numun yang terpinting Pemko Banda Aceh harus mendengar keluhan para pedagang ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumhya, para pedagang kompak kembali ke Pasar Peunayong sejak Sabtu kemarin. Disamping karena tidak laku di Pasar Al Mahirah Lamdingin, para pedagang juga mengaku kecewa dengan Pemko Banda Aceh yang terkesan lepas tangan dalam memajukan pasar baru tersebut.
“Kita kecewa dengan Pemerintah Banda Aceh yang tidak komit dalam memajukan Pasar Al Mahirah Lamdingin. Padahal kita pedagang sudah patuh dan dengan senang hati pindah ke Lamdingin, tapi nyatanya banyak pedagang liar yang berjualan di pinggir jalan kawasan peunayong ini tidak ditindak. Masyarakat pasti akan memilih yang dekat, sehingga Pasar Al Mahirah menjadi sepi, tidak laku dan kami pedagang rugi. Kemudian lokasi pasar juga berdekatan dengan TPI Lampulo, sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih membeli ikan di TPI Lampulo karena disana dijual lebih murah,” ungkap Anis, salah satu pedagang, saat diwawacarai awak media, Sabtu (22/8) kemarin.