SinarPost.com, Teheran – Amerika Serikat (AS) dapat menjadi penyebab utama dibalik munculya Virus Corona (Covid-19) yang melanda China dan kemudian Iran, serta sejumlah negara lainnya. Tudingan tersebut disampaikan Kepala Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) Iran, Hossein Salami.
Kepala elit Pengawal Revolusi Iran itu mengancam bahwa virus yang telah membunuh lebih 3000 itu pada akhirnya akan berbalik melawan mereka yang melepaskannya.
“Ada kemungkinan bahwa virus ini (corona) adalah produk dari serangan biologis yang dilakukan oleh Amerika yang awalnya menyebar ke China dan kemudian ke Iran dan seluruh dunia,” kata Hossein Salami dikutip dari Russia Today, Kamis (5/3/2020).
Dia bersumpah bahwa Iran akan “melawan” virus dan memperingatkan bahwa penyakitnya “akan kembali” ke Amerika Serikat, jika Washington memang bertanggung jawab atas wabah itu. Meskipun teori konspirasi semacam itu telah beredar untuk sementara waktu, namun belum ada bukti resmi akan kebenaran hal tersebut.
Sebelumnya Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Jenderal Gholam Reza Jalali mengatakan bahwa media yang takut akan virus cororna baru di negara tersebut mendukung klaim bahwa virus itu adalah serangan biologis terhadap China dan Iran.
Dia mengatakan bahwa beberapa laporan menunjukkan itu bisa menjadi negara yang bermusuhan, tetapi menambahkan bahwa kecurigaannya memerlukan penyelidikan laboratorium dan studi virus.
Iran telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh Covid-19 di luar daratan Cina, tempat asalnya. Pada hari Kamis, Republik Islam telah melaporkan 3.513 kasus yang dikonfirmasi dan 107 kematian dikaitkan dengan virus. Sekitar 15 dari mereka yang meninggal karena coronavirus meninggal dalam 24 jam terakhir, menurut Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki.
Negara ini telah menutup semua sekolah dan universitas sampai akhir tahun kalender negara itu pada 20 Maret dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.
Pada hari Selasa, media pemerintah mengumumkan bahwa kepala layanan medis darurat Iran sedang dirawat karena coronavirus. Banyak pejabat tinggi Iran yang terserang virus. Baru-baru ini, 23 anggota parlemen dinyatakan positif menderita penyakit di Republik Islam itu.