SinarPost.com, Jantho – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali merasa bangga atas inovasi Gampong Sibreh Keumude Kecamatan Sukamakmur dalam memanfaatkan Dana Desa di sektor perkebunan dengan sistim pemberdayaan masyarakat muda.
Hal itu disampaikan Mawardi Ali saat melihat langsung sekaligus panen pepaya madu bersama beberapa anggota DPRK Aceh Besar di Gampongdimaksud, pada Selasa (3/3/2020) lalu.
“Ini sebuah inovasi pemanfaatan dana desa yang tepat sasaran dan patut ditiru,” ujarnya.
Keuchik Sibreh Keumude, Yasir mengatakan bahwa Pemanfaatan lahan untuk perkebunan pepaya seluas 1,2 Hektare ini telah menyerap 8-10 tenaga kerja Gampong dengan penghasilan Rp 80 ribu perhari.
“Ini adalah lapangan kerja baru bagi masyarakat kami khususnya pemuda,” terangnya, seraya mengatakan bahwa modal dana desa yang digunakan adalah sebesar Rp 80 Juta.
“Perkebunan yang telah ditanami 1.200 pepaya madu ini sejak 7 bulan lalu telah 4 kali panen dengan penjualan 3.000/kg dari kebun,” tutup Yasir.
Inovasi pemanfaatan Dana Desa di sektor pemberdayaan ekonomi ini selaras dengan instruksi Pemeritah Aceh, dimana peruntukan Dana Desa bukan hanya untuk infrastruktur tapi juga untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa, termasuk melakukan inovasi yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Sebelumnya, Sekda Provinsi Aceh dr. Taqwallah, M. Kes saat melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah juga selalu menekankan penggunaan Dana Desa tidak hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur semata, akan tetapi juga harus dapat memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Hal ini dimaksudkan guna menyuksesakan program Aceh Hebat dan Bereh
Menurut Taqwallah, tujuan utama adanya Dana Desa adalah untuk mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan, karena itu ia menekankan penggunaan Dana Desa bukan hanya berfokus pada pembangunan saja. Tetapi, harus dapat diprioritaskan untuk mengurangi pengangguran dan secara umum dapat mengentaskan kemiskinan.
Sekda Aceh juga kerap menghimbau kepada seluruh perangkat desa agar dapat membangun hubungan yang harmonis dengan Tuha Peut. Hal ini perlu guna adanya harmonisasi antara geuchik dan tuha peut sehingga program pembangunan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik. (*)