SinarPost.com, Calang – Warga Kecamatan Darul Hikmah Kabupaten Aceh Jaya mengeluhkan sebuah mobil intercooler berbadan lebar dengan muatan sawit terpakir di badan jalan lintas kecamatan itu selama berhari-hari.
Karena separuh lebih badan jalan sudah tertutupi oleh mobil tersebut, warga setempat merasa kesulitan melewati akses jalan lintas Kecamatan Darul Hikmah. Warga mengeluh karena mobil 10 roda bermuatan 28 ton itu seperti dibiarkan begitu saja di badan jalan oleh pemiliknya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SinarPost.com, mobil intercooler bermuatan sawit itu mengalami mogok dan sudah terparkir di badan jalan lintas Kecamatan Darul Hikmah tersebut sudah mencapai tiga hari. Hingga Kamis (7/11/2019) pagi, mobil raksasa itu masih berada di lokasi dan belum dipindahkan oleh pemiliknya.
“Sudah tiga hari mobil intercooler 10 roda bermuatan 28 ton kelapa sawit mogok di badan jalan lintas Kecamatan Darul Hikmah,” ujar Riski, salah satu warga setempat, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/11) malam.
Dia menyayangkan mobil berbadan lebar seperti itu dibiarkan mogok begitu saja di badan jalan, sehingga warga setempat sangat susah melewatinya. Apalagi pas saat berhadapan dengan mobil yang melintasi di lokasi itu.
“Kondisi jalan lintas Kecamatan Darul Hikmah juga lagi rusak dan sangat sempit, ditambah lagi lalu lalang angkutan sebesar ini, maka jalannya udah pasti tambah rusak karena tidak sesuai standar kapasitas jalan kita,” pungkasnya.
Informasi yang diterima SinarPost.com, mobil intercooler yang mogok dan dibiarkan terparkir di badan jalan itu adalah milik perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Sampoiniet. Perusahaan tersebut adalah milik seorang pengusaha ternama di Aceh.
Harus Sesuai Standar Kapasitas Jalan
Anggota DPRK Aceh Jaya yang juga warga Darul Himah, Fitra Akhyar, saat dimintai tanggapan juga membenarkan adanya mobil intercooler yang mogok dan dibiarkan terparkir di badan jalan begitu saja.
“Tadi malam saya lewat, mobil itu masih terparkir di badan jalan, dan agak susah kita laluinya. Info yang saya terima sudah dua hari tiga malam terparkir, tapi saya tidak tau pasti mobil raksasa muatan sawit itu milik siapa, karena kebetulan pas saya lewat tidak ada orangnya,” ujar Fitra Akhyar kepada SinarPost.com, Kamis (7/11) siang.
Dalam hal ini, sebagai Wakil Rakyat, Dia meminta pengusaha kelapa sawit di wilayahnya itu agar menggunakan mobil operasional yang sesuai standar kapasitas jalan. “Harusnya jangan dipaksakan mobil intercooler masuk, karena badan dan bobotnya tidak sesuai kapasitas jalan, dan ini tentunya akan membuat jalan cepat rusat. Apalagi kalau mogok seperti ini, kan masyarakat jadi pihak yang dirugikan,” imbuhnya.
Fitra Akhyar juga meminta instansi terkait Pemerintah Aceh Jaya untuk membuat semacam aturan agar pengusaha kelapa sawit mengunakan mobil operasionalnya sesuai standar kapasitas jalan. Hal ini, katanya, juga untuk menghindari rusaknya jalan yang merugikan masyarakat setempat dan Pemkab Aceh Jaya.