SinarPost.com, Jakarta – Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan diberi amanah menjadi Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI).
Seakan ingin menepis keraguan sejumlah kalangan atas jabatan barunya itu, ia pun berkisa kalau dirinya sudah terbiasa menyelesaikan persoalan atau konflik dengan pendekatan Agama.
Penyelesaian konflik dengan pendekatan Agama tersebut sering dilakukannya, kata Fachrul Razi, kala dirinya masih aktif dinas pada kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Saat di tentara. Saya biasa menyelesaikan konflik dengan pendekatan Agama,” kata Fachrul Razi saat diwawancarai tim Humas Kemenag di Ruang Rapat Menteri Agama Lt.II Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal (Purn) Fachrul Razi ikut mengenang masa-masih kecilnya dulu saat tinggal di Aceh, dimana dirinya mendapatkan pendidikan agama dari orangtua dan pengajian-pengajian. Mengaji itu menenangkan, mendamaikan, memberikan ketenteraman bagi masyarakat. “Senang waktu dulu mengaji di kampung,” tuturnya.
Disampaikannya, semua persoalan sosial apapun, bahkan konflik, bisa diselesaikan dengan pendekatan Agama. Sebab, kehadiran Agama, dalam Islam misalnya, itu sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).
Menteri Agama ini menilai penyelesaian persoalan dengan kekerasan sebagai radikal. Padahal, sebaiknya semua persoalan itu bisa diselesaikan dengan musyawarah, dialog melalui pendekatan agama.
Diberi amanah sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju, Jenderal (Purn) Fachrul Razi merasa enjoy, meski belum sebulan sudah lumayan padat agendanya. “Kita senang sibuk, tapi biasa-biasa aja, bisa banyak silaturahim,” kata Menag.