SINARPOST.COM, BANDA ACEH – Aksi puluhan warga Cot Lamkuweuh, Kecamatan Meraxa, Kota Banda Aceh yang membongkar meteran PDAM rumahnya secara berjamaah sebagai bentuk protes terhadap Wali Kota Banda Aceh yang tak kunjung merealisasikan janji kampanyenya untuk menuntaskan persoalan air bersih (PDAM) terus diperbincangkan
Kekesalan masyarakat itu dipicu oleh buruknya persediaan air bersih yang disuplai oleh PDAM Tirta Daroy. Mereka mengaku selama satu tahun belakangan ini sangat sulit untuk memperoleh fasilitas air bersih, yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
Baca Juga:
Aminullah Sibuk Seremonial, Warga Kecamatan Meraxa Protes Air PDAM Tak Kunjung Mengalir
Setelah Diprotes Warga, Aminullah Perintahkan Dirut PDAM Tangani Persoalan Air Bersih
Terkait hal tersebut, Ikatan Mahasiswa Banda Aceh (IKAMBA) tergerak untuk mengunjungi Gampong Cot Lamkeuweh dan langsung menjumpai Keuchik setempat, Senin (5/8/2019). Dalam kesempatan itu, pengurus IKAMBA yang diwakilkan oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Ketua Biro Kastrat dan beberapa pengurus lainnya disambut langsung oleh Keuchik Desa Cot Lamkeuweh, Afrizal, S.Sos.
Dihadapan pengurus IKAMBA, Keuchik Afrizal atau lebih akrab disapa Bang Adek itu menceritakan bahwa dirinya sudah beberapa kali menyuarakan keluhan warganya kepada Pemerintah Kota Banda Aceh dan PDAM Tirta Daroy terkait persoalan krisis air bersih, namun hingga saat ini belum ditemukan solusi yang memuaskan masyarakat. Dirinya juga sudah pernah mengingatkan bahwa masyarakat sudah cukup bersabar dengan kondisi yang ada.
Mendengar penjelasan Keuchik Afrizal, Sekretaris Umum IKAMBA, Muhammad Mauval mengaku sangat menyayangkan dan prihatin dengan kondisi yang dialami warga Cot Lamkeuweh.
“Kami sudah menyimak kronologis kejadian aksi tersebut seperti yang dijelaskan oleh Keuchik Gampong Cot Lamkeuweh. Mulai dari waktu tersedianya air pada tengah malam, soal meteran yang terus jalan walaupun yang keluar hanya angin, respon pemerintah ketika permasalahan ini di adukan, hingga ada masyarakat yang terpaksa membeli air galon untuk mandi dan bersuci. Bahkan ada beberapa masyarakat yang mesin pompa airnya hangus akibat terus hidup namun hanya memompa angin. Ini sangat memprihatinkan,” sesal Mauval.
Sementara itu, Ketua Umum IKAMBA menyatakan pihaknya siap menampung keluhan warga dan mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh dan PDAM Tirta Daroy untuk menyelesaikan masalah ini. “Permasalahan air bersih memang sudah menjadi masalah di Kota Banda Aceh sejak dulu. Terlebih dampak dari musibah Tsunami turut mempengaruhi kualitas air baku yang digunakan oleh masyarakat. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam menjaga lingkungan juga menjadi sebab. Jadi sebenarnya masalah air bersih merupakan tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya Pemerintah maupun PDAM saja,” pungkas pemuda yang akrab dengan panggilan Laju itu.
IKAMBA menyatakan komitmennya kepada masyarakat Desa Cot Lamkeuweh bahwa mereka akan mengkaji dan dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan butir rekomendasi yang diharapkan untuk disampaikan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh agar segera mendapat solusi terhadap permasalahan air bersih.