SINARPOST.COM, JAKARTA | Partai Golkar sedang bersiap melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua Umum baru. Meski jadwal pelaksanaan Munas belum ditentukan namun ada indikasi jadwalnya akan dilaksanakan sebelum Jokowi dilantik sebagai Presiden untuk periode kedua kalinya pada Oktober mendatang.
Sejauh ini kandidat kuat Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar mengerecut pada dua nama, yakni Airlangga Hartarto dan dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Dukungan terhadap keduanya dari pengurus daerah (DPD I dan II) juga terus bermunculan ke publik.
Baik Airlangga maupun Bamsoet sama-sama memiliki kekuatan untuk menjadi orang nomor satu di Golkar, keduanya saat ini menjabat posisi strategis di pemerintahan. Bila Airlangga menjabat Menteri Perindustrian, maka Bamsoet menjabat posisi Ketua DPR RI. Namun Airlangga sedikit lebih diuntungkan karena disamping berada dalam Kabinet Jokowi juga juga menjabat Ketua Umum Golkar.
Meski memiliki posisi yang lebih dekat dengan Jokowi dan Caketum Incumbent, namun hal tersebut tidak semata-mata menjadi indikator bahwa Airlangga dapat menang mudah bila ‘head to head’ dengan Bamsoet. Pasalnya Bamsoet adalah Ketua DPR RI yang tentunya juga memiliki pengaruh besar di internal Golkar, belum lagi interaksi yang terjalin secara terus menerus dengan kader-kader Golkar di DPR.
Saat ini sejumlah Pengurus DPD juga telah menyatakan dukungan resmi untuk Bamsoet seperti 7 DPD tingkat II dan DPD tingkat I Bangka Belitung. Kemudian 4 DPD tingkat II Yogyakarta dan 2 dari DPD tingkat II Jawa Tengah. Kemarin Bamsoet juga telah menerima dukungan dari DPD II Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Pelawan, dan Sorong Selatan.
Munas Sebelum Penetapan Kabinet
Sejauh ini Musyawaran Nasional (Munas) Partai Golkar memang belum ditetapkan tanggal resminya, namun dorongan di internal Golkar, pelaksanaan Munas mengerucut sebelum pelantikan Jokowi-Ma’ruf pada Oktober mendatang. Dengan kata lain, pelaksanaan Munas Golkar berkaitan dengan penetapan Kabinet Jokowi-Ma’ruf.
Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga mengatakan bahwa partai berlambang pohon beringin itu sedang menggodok jadwal pelaksanaan Munas, namun ia tidak menampik keinginan kader agar pelaksanaan Munas digelar pada bulan September, sebelum Jokowi-Ma’ruf dilantik. Andi menjelaskan, dorongan agar Munas digelar September karena terkait penentuan kader yang akan duduk di kabinet Jokowi.
“Ada dorongan (September) untuk sebelum penetapan kabinet, sebelum penetapan kabinet, ada dorongan seperti itu,” kata Andi di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Minggu, (7/7/2019) dikutip dari Kumparan.
Andi menambahkan jika ia mendengar bahwa Jokowi menginginkan partai koalisi pendukungnya menyelesaikan masalah internal sebelum pelantikan atau tepatnya tanggal 20 Oktober 2019. Sehingga, sejumlah partai pendukung Jokowi menggelar kongres, munas, atau muktamar sebelum Oktober. Namun, ia belum bisa memastikan apakah Golkar akan mengikuti hal ini atau tidak.