SINARPOST.COM, IRAN | Dua kapal tanker minyak kembali diserang di dekat kawasan strategis Selat Hormuz pada Kamis (13/6/2019) dengan salah satunya mengalami kerusakan parah, dan kru-nya diselamatkan.
Kapal itu teridentifikasi bernama Front Altair yang tengah mengangkut naphtha serta kapal Kokuka Courageous yang membawa metanol ketika serangan terjadi.
Atas insiden itu, Amerika Serikat (AS) langsung menuduh Irang sebagai dalangnya. Seorang pejabat AS menuturkan, Iran diyakini berada di belakang serangan kapal tanker dengan torpedo di Teluk Oman tersebut.
“Sangat mungkin Iran telah menyebabkan serangan torpedo itu,” ujar pejabat AS anonim kepada CBS News sebagaimana dikutip Daily Mirror.
Dalam laporan serangan itu, salah satu dari awak kapal tanker meyakini mereka diserang dengan torpedo atau ranjau laut. Namun laporan itu belum terkonfirmasi.
Insiden tersebut terjadi di tengah memanasnya hubungan antara AS dan Iran. Sebulan yang lalu serangan terhadap kapal tanker juga terjadi di Uni Emirat Arab (UEA) yang mengakibatkan empat kapal mengalami kerusakan, dua diantaranya adalah milik Arab Saudi.
Serangan yang terjadi pada 12 Mei itu mengincar empat kapal tanker di kawasan lepas pantai Fujairah. AS menuduh Iran menyabotase kapal itu demi menaikkan harga minyak dunia.
Iran Sebut Mencurigakan
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah tuduhan Amerika yang dialamatkan kepada Negeri Para Mullah itu. Iran menyebut insiden serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman tersebut sangat mencurigakan.
Terlebih, serangan yang diduga berasal dari torpedo itu terjadi pada hari yang sama dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menemui para pemimpin Iran.
“Serangan yang dilaporkan terhadap kapal tanker Jepang terjadi saat PM Shinzo Abe bertemu dengan (Pemimpin Tertinggi) Ayatollah Ali Khamenei untuk pembicaraaan yang luas dan ramah. Kecurigaan tidak dimulai untuk menggambarkan apa yang mungkin terjadi pagi ini,” tulis Javad Zarif dalam akun Twitter miliknya.
Abe bertemu dengan Khamenei pada Kamis pagi sebagai upaya untuk meredakan ketegangan yang tengah meningkat antara Iran dengan AS di wilayah Timur Tengah.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menyampaikan keprihatinan atas serangan terhadap kapal tanker yang terjadi berbarengan dengan kunjungan PM Jepang ke Teheran.
“Serangan itu bertentangan dengan upaya regional dan trans-regional ke arah pengurangan ketegangan. Iran mendukung kerja sama dan pembicaraan di kawasan Timur Tengah,” ungkapnya.
[Sumber : Kompas.com]