SINARPOST.COM, BANDA ACEH | Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) menggelar acara buka puasa bersama dalam rangka mempererat silaturrahmi atau ukhuwah antar sesama masyarakat Aceh Utara yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya.
Acara yang mengangkat tema “Rajut Ukhuwah, Sambung Syedara” tersebut berlangsung di Asrama Haji, Banda Aceh, Sabtu (25/5/2019). Dalam kesempatan itu, IPAU turut menyantuni sejumlah anak yatim yang ada di Banda Aceh.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny, anggota DPRA Tarmizi Panyang dan Azhari Cagee, pejabat di lingkup Pemkab Aceh Utara, tokoh masyarakat serta ratusan warga Aceh Utara yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU), Saifullah mengatakan acara buka puasa bersama dilaksanakan sebagai wujud kebersamaan serta upaya menjaga silaturrahmi antar masyarakat Aceh Utara yang ada di Banda Aceh.
“Buka puasa bersama adalah hal yang biasa di bulan suci Ramadhan, namun dibalik itu ada pesan yang sangat bermakna, yaitu terjaganya silaturrahmi antar sesama masyarakat Aceh Utara yang ada di Banda Aceh,” ujar Saifullah.
Acara buka puasa bersama tersebut turut di isi dengan tausiah singkat yang disampaikan oleh sesepuh Aceh Utara, Drs. Tgk. Baharuddin, M.Si.
Dalam tausiah singkatnya, Tgk. Baharuddin menekankan pentingnya silaturrahmi dan kesetiaan terhadap sesama. Sebagai sesepuh, dia berpesan agar IPAU selalu menjadi wadah silaturrahim yang bermanfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat Aceh Utara yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya.
“Menjalin silaturrahmi merupakan hal yang urgen dalam Islam, disamping akan menjaga hubungan baik antar sesama juga mengandung dimensi keimanan. Merajut silaturrahmi akan merawat tali persaudaraan dan peduli terhadap sesama masyarakat,” ujarnya
“Jangan sampai ketika masyarakat Aceh Utara atau IPAU ber air mata, kita memandang biasa saja, tapi ketika IPAU ber mata air, semua berbondong-bondong mengakui dan mengatakan kami bagian darinya. Jangan sampai itu terjadi, kita harus bersama dan peduli terhadap sesama,” pesan Baharuddin.
Terkait kesetiaan, komitmen dan kebersamaan, Dosen UIN Ar-Raniry itu mentamsilkan tiga contoh dari makhluk Allah yang bisa dijadikan pembelajaran bagi manusia.
Pertama mengenai kesetiaan terhadap kemampuan diri, dalam hal ini Baharuddin mencontohkan laba-laba, dimana laba-laba dalam membuat sarangnya membutuhkan banyak waktu dan tenaga, hingga tercapai tujuaannya. “Laba-laba mengajarkan arti sebuah kesabaran dan komitmen dalam mencapai tujuan. Dan ini harus ada pada diri kita, bahwa kesabaran dan komitmen itu sangat penting dalam mencapai sebuah tujuan,” ujarnya.
Kedua terkait kesetiaan terhadap sesama. Dalam hal ini Baharuddin mentamsilkan semut, dimana dalam menjalani hari-harinya, mencari makan dan membuat tempat berteduh, semut selalu bersama-sama. “Artinya bila ada kebersamaan dan suatu maksud dijalankan secara bersama, pasti akan membawa pada kebaikan,” ungkapnya.
Ketiga adalah kesetiaan dan saling menjaga. Terkait hal ini, Tgk Baharuddin mentamsilkan lebah, dimana makhluk yang menghasilkan madu ini mengajarkan kesetiaan dan saling melindungi satu sama lain. Lebah jika sarangnya diganggu, maka siapa pun dan kemana pun akan dikejar.
“Begitu lah perumpamaan kebersamaan dan saling melindungi. Semestinya kita mengambil pelajaran dari lebah, bahwa kita harus berdiri bersama serta melindungi dan melengkapi satu sama lain. Ketika ada satu di antara kita yang sakit atau mengalami kesusahan, maka kita bersama-sama membantunya,” demikian pungkas Baharuddin seraya mengungkapkan bahwa tamsilan tersebut akan terwujud di antara manusia bermula dari silaturrahim.