SINARPOST.COM, BANDA ACEH | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi Panyang mengunjungi bocah penderita thalassemia asal Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Senin (20/5/2019) malam, usai shalat tarawih.
Kunjungan Dewan asal Dapil Aceh Utara – Lhokseumawe itu turut didampingi beberapa pengurus Pemuda Persatuan Kecamatan Sawang (PPKS) yang ada di Banda Aceh.
Bocah penderita thalassemia tersebut atas nama Ibnu Hajar (8 tahun), anak dari pasangan Amiruddin dan Maryati, yang berasal dari Desa Lhok krek, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Pasien tiba RSUZA pada Senin (20/5) magrib, dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sebelum dirujuk ke RSUZA, pasien sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Lhokseumawe.
Sebagai warga Sawang, Tarmizi Panyang dalam kunjungannya itu menyampaikan apresia kepada semua stakeholder, terutama pihak Puskesmas Sawang dan Rumah Sakit PMI Lhokseumawe yang telah memfasilitasi secara baik proses rujukan Ibnu hajar ke RSUZA.
“Kita juga mengapresiasi pihak RSUZA yang telah menerima pasien dengan baik. Semoga kondisi pasien bisa cepat membaik di Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Aceh ini, karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap serta SDM yang memadai,” harapnya.
Tarmizi Panyang yang selama ini juga dikenal memiliki tingkat kepedulian sosial yang tinggi, meminta orang tua pasien agar mengikuti semua petunjuk dan instruksi dari dokter atau perawat yang menanganinya.
“Bila ada hal yang mendesak, bisa hubungi masyarakat Sawang yang ada di Banda Aceh. Dalam beberapa hari ini saya juga masih di Banda Aceh. Untuk tempat tinggal rumah saya juga terbuka,” ungkapnya.
Sekedar informasi, thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal. Penyakit ini biasanya diturunkan oleh kedua orang tua dan pada umumnya terjadi pada sejak anak-anak.
Thalassemia bukanlah penyakit menular dan dapat dicegah dengan skrining secara dini, seperti menghindari pernikahan dengan sesama pembawa sifat thalassemia. Namun sayangnya penyakit thalassemia belum bisa disembuhkan secara total, dan penderitanya harus dilakukan transfusi darah secara terus menerus.
Setelah mengunjungi pasien thalassemia tersebut, Tarmizi Panyang turut mengunjungi pasien lain dari Kecamatan Banda Baro dan Kecamatan Nisam, yang di rawat di kamar inap RSUZA.