Foto: Ribuan warga Palestina berkumpul menyambut tawanan yang dibebaskan dari penjara Israel, yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
SinarPost.com – Hamas dan Israel telah mencapai gencatan senjata empat hari yang berlaku sejak Jumat kemarin. Bagian dari kesepakatan gencatan senjata ini adalah pembebasan sandera yang ditahan Hamas serta pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel.
Sejauh ini Hamas telah membebaskan 24 sandera yang terdiri dari 13 warga Israel, 10 warga Thailand dan satu warga Filipina. Para tahanan ini diserahkan pada Jumat ke Palang Merah di Gaza oleh Hamas sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.
“Mereka yang dibebaskan termasuk 13 warga negara Israel, beberapa di antaranya berkewarganegaraan ganda, serta 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina,” kata Majed al-Ansari.
Sebaliknya, sebanyak 39 warga Palestina yang terdiri perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel juga telah dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
Sebanyak 28 tahanan dibebaskan di Tepi Barat yang diduduki, menurut laporan koresponden AFP, sementara 11 lainnya sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem timur yang dicaplok.
13 sandera Israel yang dibebaskan dari penahanan Hamas di Jalur Gaza telah dikembalikan ke Israel di mana mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, kata militer pada hari Jumat, di akhir hari pertama dari rencana gencatan senjata selama empat hari.
“Pemerintah Israel menerima warga sipilnya yang kembali ke rumah mereka. Pemerintah Israel berkomitmen untuk memulangkan semua sandera dan orang hilang,” katanya.
Palang Merah Internasional mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa timnya telah mulai melakukan operasi beberapa hari untuk memfasilitasi pembebasan dan pemindahan sandera yang ditahan di Gaza dan tahanan Palestina.
Sumber : Al-Arabiya