SinarPost.com – Perang Rusia-Ukraina menghadirkan beberapa peristiwa unik dan menarik untuk diulas. Salah satunya aksi pasukan Ukraina yang menembak jatuh drone serang miliknya sendiri di langit Ibukota Kiev. Mungkin, pasukan Ukraina panik dan langsung menembak yang dikira drone militer Rusia.
Peristiwa tersebut terjadi baru-baru ini. Dalam video yang beredar, terdengar gemuruh sorakan saat drone itu ditembak jatuh. Namun, mirisnya, beberapa jam kemudian militer Ukraina mengkonfirmasi bahwa drone yang ditembak itu adalah miliknya sendiri.
Angkatan Udara Ukraina mengakui pada Kamis (4/5/2923) malam bahwa pesawat tak berawak yang dihancurkan di atas Kiev pada hari sebelumnya adalah milik mereka sendiri, yang telah hilang kendali oleh operator.
“Karena kehadiran UAV yang tidak terkendali di langit di atas ibu kota dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, diputuskan untuk mengerahkan tim [rudal] bergerak. Ini sangat disayangkan, tapi itulah teknologi, hal-hal ini terjadi,” demikian pernyataan militer yang dirilis ke media Ukraina sebagaimana dikutip Russia Today.
Pengakuan itu muncul beberapa jam setelah sebuah video yang menunjukkan drone itu dijatuhkan oleh roket yang ditembakkan dari bahu dan videonya viral di media sosial.
Klip 30 detik menunjukkan drone perlahan terbang di atas Kiev, sementara tembakan senjata roket terdengar dan beberapa saat kemudian roket menghantam drone hingga terdengar sorakan dari penonton.
Walikota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu jatuh di distrik Pechersky dan memicu kebakaran, tetapi tidak ada yang terluka.
Akun “intel sumber terbuka” Pro-Ukraina dengan cepat menyatakan bahwa UAV tersebut adalah ‘Corsair’ Rusia. Namun, setelah beberapa outlet Barat – termasuk tabloid Jerman Bild – melaporkan sebaliknya, militer Ukraina mengeluarkan pengakuan mereka.
Militer Ukraina mengakui bahwa drone yang ditembak jatuh itu adalah miliknya sendiri, yaitu drone yang dibeli dari Turki, Bayraktar TB2, yang tampil garang selama pernah Armenia-Azerbaijan beberapa waktu lalu. Namun persisnya bagaimana Angkatan Udara Ukraina hilang kendali terhadap drone Bayraktar TB2 atas Kiev tetap tidak dapat dijelaskan.
Bayraktar TB2 adalah desain dari perusahaan Turki Baykar Makina. Itu melihat layanan ekstensif dengan Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh tahun 2020 lalu, yang dilaporkan meyakinkan Kiev untuk memesan selusin. Beberapa lagi dibeli tahun lalu dengan dana yang dikucurkan sekutunya, AS dan UE.
Namun, drone buatan Turki tidak sesukses seperti di medang perang Azerbaijan – Armenia. Pertahanan Rusia yang lebih canggih dengan cepat menjadikan drone serang Bayraktar sebagai mangsa sistem pertahanan Moskow sehingga tidak ada di garis depan.