SinarPost.com – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui pembentukan pusat logistik Angkatan Laut Rusia di Laut Merah, yang terletak di antara Afrika dan Asia, menugaskan Kementerian Pertahanan untuk menandatangani perjanjian yang telah dibahas sebelumnya dengan Sudan.
Proposal untuk membangun fasilitas di negara Afrika Utara, yang diberi lampu hijau oleh Putin pada hari Senin, diajukan oleh Pemerintah Rusia minggu lalu. Moskow dan Khartoum menandatangani kesepakatan kerja sama militer selama tujuh tahun tahun lalu dan prospek pusat logistik angkatan laut telah dibahas secara rinci oleh kedua pihak.
Dengan dibangunnya pangkalan militer untuk armada angkatan lautnya di Sudan, maka Rusia secara otomatis memperluas jangkauan militernya ke Afrika.
Dikutip dari Russia Today, Selasa (17/11/2020), fasilitas militer di Sudan dimaksudkan untuk menempatkan dan memperbaiki kapal perang Rusia serta untuk menyimpan persediaan yang penting untuk kapal selama misi mereka yang panjang.
“Ini akan mempekerjakan hingga 300 personel layanan, dan akan dapat menampung hingga empat kapal perang secara bersamaan, termasuk yang memiliki sistem propulsi nuklir,” tulis Russia Today.
Konsep kesepakatan tersebut dirancang untuk bertahan selama 25 tahun. Kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk periode sepuluh tahun jika diperlukan.
Pemerintah Rusia telah mengatakan bahwa pusat logistik di Sudan akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, menekankan bahwa itu murni bersifat defensif. Menurut laporan media, pangkalan militer Rusia itu akan berlokasi di perbatasan kota Port Sudan, pelabuhan utama negara itu.
Fasilitas Sudan tersebut kemungkinan akan berfungsi serupa dengan yang saat ini dioperasikan oleh Rusia di Tartus, di pantai Mediterania Suriah.