SinarPost.com, Baku – Perang sengit antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketan kedua negara, terus berlanjut hingga hari ini. Perang besar yang meletus sejak hari Minggu lalu tersebut telah menewaskan ratusan tentara dan dan warga sipil dari kedua belah pihak.
Selain korban jiwa, juga kehilangan materi yang cukup besar. Sejumlah peralatan militer yang dikerahkan kedua negara di wilayah Nagorno-Karabakh, telah hancur akibat hantaman satu sama lain. Namun sejauh ini kerugian besar dilaporkan berada di pihak Armenia.
Kementerian Pertahanan Armenia telah merilis foto-foto bahwa negaranya telah kehilangan jet tempur Sukhoi-25 milik militernya yang jatuh selama perang dengan Azerbaijan pecah. Armenia mengklaim pesawat tempurnya itu ditembak jatuh oleh pihak Azerbaijan melalui jet tempur F-16 Turki, pada Selasa lalu. Namun Turki dan Azerbaijan membatah klaim Armenia itu, bahkan Turki menuntut bukti atas klaim tersebut.
Gambar-gambar dari Kementerian Pertahanan Armenia disediakan oleh Armenian Unified Infocenter pada Rabu kemarin. Beberapa foto menunjukkan puing-puing pesawat tempur Su-25 dengan beberapa tentara Armenia di dekatnya. Pesawat buatan era Uni Soviet itu jatuh selama pertempuran dengan pasukan Azerbaijan untuk memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh. Pilot yang tewas dalam insiden itu diidentifikasi bernama Mayor Valeri Danelin.
Meski Azerbaijan membantah keras bahwa jet tempur Armenia ditembak jatuh oleh F-16 Turki, namun seorang ajudan Presiden Azerbaijan, Hikmat Hajiyev mengakui ada jet tempur Armenia yang jatuh di wilayah yang disengketakan itu. Bahkan Ilham mengatakan ada dua jet tempur Su-25 Armenia yang jatuh dan hancurkan pada 29 September. Namun, menurutnya, kedua pesawat itu hancur setelah menabrak gunung, dan bukan akibat ditembak jatuh oleh jet tempur F-16 Turki.
“Kedua pesawat itu menabrak gunung dan meledak serta hancur. Ini menunjukkan kepemimpinan militer Armenia tidak memberikan informasi akurat kepada warganya dan publik,” kata Hikmat Hajiyev, seperti dikutipReuters, Kamis (1/10/2020).
Terlepas benar tidaknya jet tempur Su-25 Armenia ditembak jatuh oleh pihak Azerbaijan melalui F-16 Turki, namun Armenia telah mengalami kerugian yang cukup besar selama perang besar-besaran dengan Azerbaijan dalam lima hari ini. Menurut rilis yang dikeluarkan pihak Azerbaijan, Armenia bukan saja kehilangan nyawa ratusan tentaranya, tapi sejumlah besar peralatan militer yang dikerahkan ke Nagorno-Karabakh juga telah dihancurkan oleh pasukan Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Kamis (1/10/2020) mengklaim telah menghancurkan satu sistem rudal canggih S-300 buatan Rusia yang dioperasikan Armenia ke wilayah Nagorno-Karabakh, pada Rabu kemarin. Selain itu, sekitar 200 tank dan kendaraan lapis baja, 228 instalasi artileri, beberapa sistem peluncuran roket dan mortir, 30 sistem pertahanan udara, enam pusat kendali komando dan pos komando dan observasi, depot amunisi, lebih dari 110 item peralatan otomotif milik angkatan bersenjata Armenia juga telah dihancurkan selama perang yang berlangsung sejak hari Minggu lalu.
Kemudian, Kementerian Pertahanan Azerbaijan juga mengklaim bahwa militer negaranya telah menghancurkan konvoi militer Yerevan di Nagorno-Karabakh. “Konvoi militer musuh yang bergerak ke berbagai arah dihancurkan oleh unit militer kami,” kata kementerian itua, seperti dilansirSputniknews.
Azerbaijan dan Armenia telah terlibat perang berkepanjangan terkait Nagorno-Karabakh, wilayah yang disengketakan. Namun perang baru-baru ini adalah yang terbesar. Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan dalam perang pada tahun 1990-an tetapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka. Wilayah tersebut dihuni oleh mayoritas etnis Armenia, sehingga negara Armenia membela mati-matian meski dari jumlah penduduk dan kekuatan militernya kalah jauh dari Azerbaijan.