SinarPost.com, Damaskus – Sepasang drone militer milik Amerika Serikat jatuh di langit Suriah dan menghancurkan keduanya, demikian Military Times melaporkan sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (19/8/2020).
Penyebab dan jatuhnya dua drone militer AS itu masih belum jelas, namun berdasarkan foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan kedua drone tersebut hancur total. Terlihat kedua drone itu terbakar saat jatuh dari langit Suriah.
Seorang pejabat pertahanan AS yang yang namanya dirahasiakan kepada Times mengatakan, kedua drone tersebut jatuh setelah bertabrakan, namun ia juga menempatkan kemungkinan kedua drone itu jatuh karena ditembak. Akan tetapi pejabat anonim tersebut enggan menyebut jenis drone apa yang terlibat.
Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing yang jatuh dari langit dan terbakar, salah satunya adalah drone MQ-9 Reaper Amerika, yang digunakan untuk misi pengawasan dan militer.
Spekulasi yang beredar di media sosial, menyatakan drone ditembak jatuh oleh militan yang didukung Turki, sementara yang lain menyatakan bahwa drone yang jatuh itu milik Rusia. Akan tetapi laporan Times menyematkan kedua pesawat tersebut sebagai milik pasukan Amerika.
Damaskus telah berulang kali mengecam kehadiran Amerika di Suriah secara ilegal, akan tetapi AS tetap melanggar kedaulatan Suriah dengan terus melanjutkan operasi militer di beberapa wilayah, melakukan serangan terputus di sekitar Idlib dan menyematkan tentara dengan kelompok proxy Arab dan Kurdi di selatan dan timur laut di Suriah.
Didukung oleh militer AS selama perang Suriah, faksi-faksi yang dipimpin Kurdi sekarang mengontrol sumber minyak yang berharga. AS berencana untuk melatih 2.200 orang “penjaga ladang minyak” di wilayah Hasakah, Suriah, menurut laporan Inspektur Jenderal negara itu.