SinarPost.com, Calang – Masyarakat Gampong Datar Luas Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya mempertanyakan transparansi penggunaan Dana Desa (DD) oleh perangkat desa setempat.
Abu Bakar Said, salah satu masyarakat Datar Luas kepada media ini, Rabu (10/06/2020) mengatakan pihaknya meragukan penggunaan anggaran di desanya lantaran aparatur yang tidak transparan dalam pengelolaan dana desa. Padahal menurutnya, transparansi merupakan salah satu azas terpenting dalam penggunaan dana desa.
“Yang penting kan keterbukaan ke publik. Kalau nggak terbuka wajar kemudian masyarakat mempertanyakan, ragu dengan program yang dijslankan,” ujar Abu Bakar Said atau sering disapa Yahwi.
Dia dan masyarakat lainnya juga heran melihat di papan informasi desa setempat dalam penggunaan DD Tahun 2019 dan 2020 terdapat item kegiatan pembangunan Toko Desa dengan anggaran Rp 277.213.989. Padahal menurutnya toko tersebut bukanlah dibangun baru melainkan dibeli pada pihak ketiga. “Dan anehnya lagi terdapat informasi yang berbeda,” ungkap Yahwi.
“Kami tanya langsung ke Pak Keuchik harganya 220 juta. Kemudian pada salah satu rapat saat ditanyai Ketua Tuha Peut, Sekdes menjawab harganya 257 juta. Ini kan aneh, seperti ada suatu upaya untuk menutupi informasi yang sebenarnya,” kata Yahwi.
Selanjutnya masih menurun Yahwi, selain itu juga ada persoalan lain yang membuat timbul kecurigaan masyarakat. “Seperti penggunaan anggaran Tahun 2020, tidak ada nama item kegiatan yang disajikan pada papan informasi desa walau kegiatan tersebut sudah selesai dikerjakan semenjak bulan maret dan masyarakat sama sekali tidak tau menau karena tidak adanya papan nama kegitan dilokasi kegiatan,” imbuhnya.
“Harapan kita adalah para aparatur transparan dalam mengelola anggaran sehingga masyarakat tidak resah dan curiga, sehingga muncul husnudzon kepada pemimpin. Ini kan tidak baik.” tutup Yahwi.
(MH)