SinarPost.com, New York – Sebuah video yang memperlihatkan toleransi diantara para demonstran yang menuntut keadilan bagi George Floyd beredar di dunia maya. Video tersebut memperlihatkan ratusan orang membentuk lingkaran yang melindungi umat Islam yang tengah shalat.
Peristiwa di terjadi selama protes Black Lives Matter di Brooklyn. Para demonstran non-Muslim membentuk perisai manusia untuk mencegah umat Muslim dari potensi bahaya dari petugas Departemen Kepolisian New York (NYPD), yang mendapat kecaman atas penggunaan kekuatan yang berlebihan.
Video ini diunggah oleh netizen dengan akun Stance Grounded.
“Non-Muslim mengelilingi Muslim sehingga mereka dapat shalat dengan aman dari bahaya NYPD selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York. AKU SUKA INI. INI ADALAH KEMANUSIAAN!,” tweetnya.
“Mereka benar-benar siap untuk mendapatkan gas air mata, ditembakkan, ditembak dengan peluru karet agar sesama manusia dapat berdoa dengan damai. Jika itu bukan CINTA, saya tidak tahu apa itu. Jika itu bukan HARAPAN, saya tidak tahu apa itu,” imbuhnya seperti dikutip dariMetro, Minggu (7/6/2020).
Sebuah laporan menyatakan para pemrotes Black Lives Matter mengatakan mereka menolak untuk dibagi dan pada hari Kamis sekitar 2.000 orang bergabung dengan demonstran Muslim menentang pawai Brutalitas Polisi melalui Brooklyn.
Mereka kemudian berjalan kaki sejauh tujuh mil dalam tiga jam sebelum diakhiri dengan shalat berjamaah. Para demonstran non-Muslim pun sontak berdiri di sekitar demonstran Muslim yang sedang shalat tanpa suara dan mengaitkan lengan mereka untuk melindungi mereka.
Video umat Islam yang dilindungi saat mereka shalat ini pun menuai pujian dari netizen karena menunjukkan orang-orang datang bersama dalam sebuah pertunjukan solidaritas melawan rasisme.
“Ini adalah keindahan solidaritas titik-temu. Revolusi tidak akan dibagi,” tweet penulis Simran Jeet Singh.
Pengguna Twitter lain mengatakan: “Pemrotes Muslim yang menawarkan Namaaz dilindungi oleh Rantai Manusia di tengah Protes di Brooklyn, NY adalah gambar yang paling kuat dari Persatuan & Kemanusiaan”.
Aksi protes pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi kulit putih telah memasuki hari ke-13 di kota-kota di seluruh AS.
Sebuah video yang memperlihatkan perwira polisi kulit putih Derek Chauvin menekan lututnya di leher Floyd selama delapan menit ketika dia terengah-engah mengatakan “Aku tidak bisa bernapas”, telah memicu aksi demonstrasi terbesar melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi di AS sejak 1960-an.
Banyak pengunjuk rasa menentang jam malam yang diberlakukan oleh otoritas AS, tetapi sebagian besar telah berdemonstrasi secara damai.
(Sumber : Sindonews.com)