SinarPost.com, Baghdad – Tiga roket jenis Katyusha telah menghantam sebuah kompleks militer di dekat Bandara Internasional Baghdad yang digunakan oleh pasukan dan diplomat Amerika Serikat (AS), Rabu (6/5/2020).
Militer Irak sebagaimana dikutip sinarPost.com dari Aljazeera membenarkan serangan roket yang menghantam komplek militer AS itu, namun tidak melaporkan mengenai korban jiwa.
Para pejabat keamanan Irak juga tidak menjelaskan apakah pangkalan militer yang menampung pasukan AS di sebelah bandara yang menjadi sasaran serangan tersebut.
Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas serangan yang terjadi menjelang sidang Parlemen yang akan memberikan suara pada pemilihan perdana menteri terbaru. Irak saat ini tanpa perdana menteri sejak Adel Abdul Mahdi yang mengundurkan diri di tengah protes anti-pemerintah pada November 2029 lalu.
Pasukan keamanan Irak kemudian menemukan landasan peluncuran roket di daerah al-Barkiya, sebelah barat ibukota Baghdad.
Seorang pejabat keamanan Irak, berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan, mengatakan salah satu roket menyerang dekat dengan pasukan Irak di bandara militer, yang lain di dekat Camp Cropper, pernah menjadi fasilitas penahanan AS, dan yang terakhir di dekat tempat pasukan AS berada di pangkalan.
Sumber keamanan lain mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sasarannya adalah “markas besar layanan kontra-terorisme, tempat pasukan Amerika berpangkalan”.
Bandara Baghdad telah ditutup sejak pertengahan Maret sebagai bagian dari penguncian nasional untuk menampung pandemi coronavirus.
Ketegangan AS-Iran
Amerika Serikat menyalahkan serangkaian serangan roket di dekat atau di pangkalan yang menampung pasukannya tahun ini pada kelompok-kelompok yang selaras dengan Iran, meskipun kelompok-kelompok itu belum mengklaim bertanggung jawab.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak tahun lalu, yang puncaknya terjadi setelah pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani dan kepala paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad pada Januari.
Iran merespon serangan tersebut dengan menghujani belasan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Irak.