SinarPost.com, Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyalurkan bantuan kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat terdampak Corona Virus Disease (Covid-19) ke seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Penyerahan bantuan secara simbolis itu ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/4/2020).
Dalam sambutannya, Nova menjelaskan bahwa sasaran bantuan yang disalurkan hari ini mengacu pada program nasional yang diperuntukkan kepada pekerja dampak covid-19 antara lain buruh, pekerja harian lepas, pedagang kecil, buruh bangunan, dan pekerja informal lainnya.
“kita ketahui bersama, sektor ekonomi adalah yang paling berat mengalami tekanan pada musibah ini. Di seluruh dunia, sudah lebih dari 1,2 miliar orang pekerja di PHK. Nah tentu di Aceh akan mengalami imbas ini, apalagi pekerja informal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,” kata Nova.
Oleh sebab itu, sambung Plt Gubernur, seiring dengan tindakan-tindakan pembatasan, kita juga harus menyantuni masyarakat kita, karena memang mereka tidak bisa bekerja akibat dari pembatasan-pembatasan yang bertujuan untuk mencegah menularnya wabah ini.
“Hari ini santunan terhadap masyarakat mulai kita gerakkan. Kita rencanakansosial safety netatau Jaring Pengaman Sosial ini akan berlangsung hingga Juni. Jika wabah ini tidak juga berhenti, maka akan kita lanjutkan hingga September. Jika tidak juga berhenti maka akan kita buat perencanaan lanjutan. Namun kita semua tentu berharap dan berdo’a, wabah ini berakhir di bulan Juni,” kata Nova.
Plt Gubernur menambahkan, ada beberapa bentuk JPS, ada bantuan sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dana yang digunakan untuk pelaksanaan JPS ini berasal dari Biaya Tak Terduga sebesar Rp118 miliar. Nova merincikan, hingga saat ini dana BTT telah digunakan setengahnya.
“Mudah-mudahan tidak ada bias dalam penyaluran bantuan ini. Mudah-mudahan data yang kita terima dari kabupaten/kota benar-benar valid sehingga bantuan yang kita berikan benar-benar tepat sasaran. Semua harus akuntabel dan terkonfirmasi. Jangan ada mark up, fiktif dan anggaran ganda, jaga ketiga hal ini agar tidak terjadi penyimpangan,” sambung Nova.
Nova juga menjelaskan, mulai hari ini Pemerintah Aceh akan menggunakan skema anggaran kedua, yaitu Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (covid-19).
“Per hari ini, kita harus masuk ke skema anggaran yang dipayungi oleh Inpres nomor 4 tahun 2020 yaitu terkait realokasi dan refocusing anggaran. Selambat-lambatnya jam 12 malam nanti, Sekda Aceh selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh harus memberikan angka dengan alokasi pergeserannya. Menurut estimasi saya, sekurang-kurangnya ada Rp1 triliun dana yang bisa kita realokasi dan refocusing,” kata Nova.