SinarPost.com, Banda Aceh – Pemerintah Aceh dinilai lamban dalam penanganan wabah virus corona (Covid-19), khususnya terhadap masyarakat kelas menengah bawah yang merasakan dampak langsung akibat kebijakan yang diberlakukan.
Anggota DPR Aceh, Sulaiman SE melihat, sejak bergulirnya kebijakan larangan aktivifitas diluar rumah, tidak diperbolehkan adanya keramaian, hingga pemberlakuan jam malam bagi masyarakat, belum terlihat adanya tanda-tanda rencana konkrit dari pihak Eksekutif.
Menurutnya, Pemerintah Aceh lamban dalam mengambil sebuah kebijakan terkait hajat hidup masyarakat, padahal masyarakat di berbagai daerah di Aceh telah menjerit lantaran tidak bisa menjalankan aktivitas mencari nafkah.
“Sementara pihak lain dari kalangan pengusaha mulai bergerak, seperti yang telah dilakukan oleh Makmur Budiman, para pengusaha lain juga mulai muncul datang membantu masyarakat, kemudian para LSM juga sudah ada mulai menampakkan aksi solidaritas sosial terhadap masyarakat yang berdampakakibat wabah corona ini,” kata Sulaiman, Kamis (2/4/2020)..
“Saya secara pribadi sangat mengapresiasi para pihak yang sudah terlebih dahulu bergerak selangkah lebih maju dalam membantu masyarakat ketimbang pemerintah,” tambahnya.
Oleh sebab itu ia mendesak pihak Pemerintah Aceh, terutama Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar segera mungkin memerintahkan para SKPA terkait untuk mengambil langkah kongkret dalam penanganan corona dari aspek sosial ekonomi.
Pemerintah didesak tidak berlama-lama menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang sudah terlanjur dihimbau berdiam diri didalam rumah. “Kepada Plt Gubernur Aceh, jangan terlalu santai, evaluasi kinerja bawahan, yang tidak becus silahkan diganti, agar segera mungkin masyarakat bisa merasakan kehadiran Pemerintah Aceh,” tegas Sulaiman.
Ia juga berharap agar para tim yang sudah dibentuk, jangan terlalu banyak agenda rapat, sementara rakyat sudah menunggu pemerintah. “Kalau begini ceritanya, jangan salahkan masyarakat ketika tidak mau lagi mendengar seruan dan kebijakan pemerintah,” tutup politisi Partai Aceh tersebut.