SinarPost.com, Ankara – Pemerintah Turki merespon keras tindakan rezim Suriah terbaru yang menewaskan 33 tentaranya dalam upaya penumpasan pemberontak di wilayah Idlib, kantong terakhir pemberontak Suriah sejak 2011 silam.
Serangan Pasukan Suriah ini juga melukai puluhan tentara Turki lainnya, namun jumlah pasti korban terluka belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Turki.
Meningkatnya jumlah korban tewas tentara Turki akan semakin mengancam eskalasi konflik di Suriah dan lainnya. Seperti diketahui, Turki ikut campur tangan dalam upaya Presiden Bashar Al-Assad menumpas pemberontak di wilayahnya itu. Kedua negara Islam yang berbatasan ini pun diambang perang terbuka.
Seperti diketahui, Turki dalam beberapa bulan terakhir telah mengirim ribuan tentaranya lengkap dengan peralatan tempur modern kelas berat ke wilayah Idlib untuk mendukung pemberontak Suriah. Pasukan Suriah dan Turki kerap terlibat perang langsung di wilayah Idlib dalam dua bulan terakhir. Namun kasus terakhir akan semakin memperburuk eskalasi kedua negara.
Merespon serangan terbaru yang menewaskan puluhan tentaranya, Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan, rezim Suriah akan membayar mahal dan menyebut Bashar al-Assad akan turun dalam sejarah sebagai penjahat perang.
“Bashar al-Assad dan elemen-elemen rezim Suriah akan membayar mahal untuk serangan mereka terhadap pasukan Turki di Idlib,” kata Fuat Oktay, Jumat (28/2/2020).
“Kepala negara teror Assad, yang akan turun dalam sejarah sebagai penjahat perang, dan unsur-unsur rezim akan membayar mahal untuk serangan berbahaya ini,” kata Fuat Oktay dalam pernyataan tertulisnya sebagaimana dilansir Anadolu.
Serangan pasukan Suriah yang menewaskan 33 tentara Turki serta melukai sejumlah lainnya terjadi pada Kamis (28/2) malam, dalam pertempuran sengit di Kota Saraqeb, yang pada Kamis pagi direbut kembali oleh para pemberontak. Oktay berharap belas kasihan Allah atas orang-orang (tentara) yang mati syahid dan pemulihan yang cepat bagi tentaranya yang terluka.
Sebelumnya diberitakan 33 tentara Turki tewas dalam serangan udara itu sementara puluhan lainnya terluka, demikian menurut Gubernur Rahmi Dogan dari Provinsi Hatay di Turki selatan.
Ankara telah berjanji untuk membalas terhadap rezim Suriah “tidak sah” setelah serangan itu.