SinarPost, Damaskus – Dua tentara Turki dilaporkan kembali tewas dan dua lainnya cedera dalam serangan udara pasukan Suriah di Idlib. Demikian dilaporkan Al Jazeera, stasiun televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berbasis di Doha, Qatar, Kamis (27/2/2020).
Idlib yang merupakan provinsi barat laut Suriah ini telah mencekam dalam beberapa minggu terakhir setelah Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang didukung Rusia dan Iran mencoba menguasai kembali provinsi itu dari tangan pemberontak.
Namun upaya Pemerintah Suriah menumpas kelompok pemberontak di wilayahnya itu terhambat lantaran campur tangan Turki. Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan telah mengirim ribuan tentaranya lengkap dengan peralatan tempur modern ke wilayah Idlib untuk memndukung pemberontah Suriah. Pasukan Suriah dan Turki kerap terlibat perang langsung di wilayah Idlib.
Serangan terbaru pasukan Suriah yang menewaskan dua tentara Turki ini dilakukan beberapa saat setelah pemberontak Suriah yang didukung Turki mendapatkan kembali sebuah kota kunci, Saraqeb, selama pertempuran sengit. Beberapa jam setelah penyitaan Saraqeb, pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan balik besar-besaran.
Tercatat sudah 19 tentara Turki yang tewas di Idlib dalam serangan yang dilakukan pasukan Pemerintah Suriah, dan puluhan lainnya terluka. Serangan yang terus menerus dilancarkan tentara Suriah di Idlib dikhawatirkan semakin memperburuk eskalasi — yang sudah buruk — di Idlib. Pasalnya, Presiden Turki Erdogan berencana mengerahkan pasukan tambahan secara besar-besaran ke wilayah idlib untu mengusir tentara Suriah.
Pemberontak Suriah yang didukung Turki mengatakan pada hari Kamis dini hari bahwa mereka telah merebut kembali kota strategis Saraqeb — kekalahan pertama untuk operasi militer Suriah yang telah membuat kemajuan cepat. Namun seperti disinggung di atas, Pemerintah Suriah telah melancarkan serangan balasan untuk memukul mundur para pemberontak dari kota Saraqeb.
Dari dalam Saraqeb, aktivis Taher al-Omar mengatakan kota itu sekarang di bawah kendali oposisi (pemberontak). Dia memposting video dengan seorang pejuang yang mengatakan pasukan pemerintah “melarikan diri seperti tikus”.Tiga minggu lalu, pejuang oposisi kehilangan kota utama di barat laut itu di persimpangan dua jalan raya utama menyusul kemajuan cepat oleh pasukan Suriah dalam upaya Presiden Bashar al-Assad merebut kembali Provinsi Idlib.
“Kota Saraqeb telah sepenuhnya dibebaskan dari geng-geng Assad,” kata Naji al-Mustafa, juru bicara koalisi faksi pemberontak yang didukung Turki, Front Pembebasan Nasional, dalam sebuah pernyataan.
Kantor berita negara Suriah SANA mengakui ada “bentrokan sengit” antara tentara dan kelompok-kelompok teroris di Saraqeb.Hashem Alhelbarra dari Al Jazeera, melaporkan dari Hatay, Turki, dengan mempertanyakan apakah para pejuang oposisi dapat menguasai kota itu. Pasalnya tentara Suriah yang didukung militer Rusia kini melancarkan serangan balasan.
“Tentara Suriah dan militer Rusia kini melancarkan serangan balasan, menggempur posisi pemberontak dan berusaha mempertahankan kemajuan mereka. Akan sangat sulit bagi para pemberontak untuk melanjutkan kendali mereka atas Saraqeb dengan latar belakang serangan udara oleh pasukan Rusia dan Suriah,” katanya.
Damaskus, yang didukung oleh serangan udara Rusia dan kelompok-kelompok bersenjata Iran, melancarkan serangan untuk merebut kembali benteng pemberontak terakhir Idlib.
Serangan terhadap pasukan Turki telah menyebabkan ketegangan hebat antara sekutu utama Pemerintah Suriah, Rusia dan Turki.Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah lagi pada hari Rabu untuk melancarkan operasi militer besar-besaran untuk memukul mundur kembali Pasukan Suriah jika mereka tidak memilih mundur.