SinarPost.com, Riyadh – Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya menerima dan menjamu Rabi Yahudi Israel yang bermarkas di Yerusalem, David Rosen.
Istana Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah kunjungan Rabi Yahudi tersebut pada pekan lalu. Di Istana Arab Saudi, Rabi Negara Yahudi itu mendapat penyambutan dan pelayanan istimewa dari Raja Saudi.
David Rosen lahir di Inggris tetapi pindah ke Israel beberapa tahun yang lalu. Dia merupakan anggota Kepala Komisi Rabi Israel untuk Dialog Antaragama. Dia menghabiskan dua setengah hari di Ibu Kota Saudi, Riyadh, untuk menghadiri pertemuan King Abdullah International Center for Interreligious and Intercultural Dialogue (Pusat Internasional Raja Abdullah untuk Dialog Antaragama dan Antarbudaya), di mana dia adalah anggota dewan direksi.
Pusat yang berbasis di Wina, yang dikenal sebagai KAICIID, didirikan delapan tahun lalu oleh Raja Saudi sebelumnya, Abdullah bin Abdulaziz al-Saud. Namun, belum ada Raja Saudi yang pernah mengundang dewan direksi tersebut ke istana kerajaan di Riyadh.
“Itu menakjubkan. Pengalaman itu benar-benar sesuatu yang istimewa,” kata Rosen kepada Times of Israel yang dilansir Senin (24/2/2020).
“Dan itu bukan hanya pertemuan dengan raja. Hal yang paling menarik adalah bertemu orang-orang muda dan perasaan mereka akan transformasi yang sedang dialami negara mereka,” tambah Rabi Yahudi itu.
Rosen mengatakan, pertemuan pekan lalu sebenarnya adalah kelompok antaragama pertama yang dipandu oleh Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi.
“Dua tahun yang lalu, otoritas Saudi tidak akan mempertimbangkan untuk mengundang kami, dan terutama saya sebagai seorang rabi. Ini akan terlalu banyak untuk saat itu,” ujar Rosen. “Dalam hal ini, resepsi di istana Kerajaan (Arab Saudi) adalah momen revolusioner,” imbuh dia yang mengaku dijamu dengan aneka makanan termasuk buah kurma.
Rosen, yang menjabat sebagai direktur urusan antaragama Komite Yahudi Amerika, adalah satu dari sembilan anggota dewan KAICIID yang menghadiri pertemuan dengan Raja Salman, dan satu-satunya yang mewakili Yudaisme. Delapan lainnya mewakili agama Buddha, Kristen, Hindu, dan Islam.
“Penjaga Dua Masjid Suci menyambut para anggota dewan, yang mengadakan pertemuan pertama mereka di Riyadh, dan menekankan pentingnya peran KAICIID dalam mengonsolidasikan prinsip-prinsip dialog dan koeksistensi antara agama dan budaya yang berbeda, mempromosikan nilai-nilai moderasi dan toleransi, serta memerangi semua bentuk ekstremisme dan terorisme,” kata organisasi itu dalam siaran pers.
Rosen, yang juga menjabat sebagai rabi komunal di Afrika Selatan dan sebagai kepala rabi Irlandia, mengatakan bahwa ia mendapat kesan bahwa agar hubungan Israel-Saudi tumbuh lebih formal. Menurutnya, itu kemajuan nyata yang perlu dibuat dalam proses perdamaian Israel-Palestina.
“Dalam semua percakapan saya, ada penekanan bahwa masih ada langit-langit kaca. Dengan kata lain; segala sesuatu bisa menghangatkan—dan orang-orang ingin menghangatkan—tetapi simbolisme masalah Palestina masih sangat signifikan sehingga jika tidak ada gerakan di jalur itu, akan selalu ada batas berapa banyak pemanasan yang bisa terjadi,” pungkasnya.
[Sumber : Sindonews]