SinarPost.com, Lhoksukon – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dalam kunjungan kerja Aceh pada Sabtu (22/2/2020) turut meninjau Ma’had Aly Dayah Babussalam Al-Hanafiyah di Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.
Kunjungan Menag Fachrul Razi tersebut disambut langsung oleh pimpinan Dayah Bubussalam Waled Sirajuddin Hanafi beserta dewan guru dayah setempat. Turut mendampingi Menag Plt Kakanwil Kemenag Aceh Djulaidi Kasim, Kepala Kemenag Aceh Utara, serta pejabata lainnya di lingkup Kemenag Aceh.
Sekedar informasi, Ma’had ‘Aly Babussalam Al-Hanafiyah adalah sub pendidikan yang bernaung dibawah institusi Dayah Babussalam yang merupakan Dayah dengan Tipe A plus di Aceh. Sesuai dengan peraturan Kemenag RI, Ma’had ‘Aly didirikan oleh dan berada dibawah institusi dayah atau pesantren.
Ma’had ‘Aly Babussalam Al Hanafiyah memperoleh izin pendirian lewat Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor 2885 Tahun 2019 denganTakhasus(Konsentrasi) yaitu bidangTafsir wa ‘Ulumuhu. Launching Ma’had Aly Dayah Babussalam Al-Hanafiyah dilakukan pada Selasa (6/8/2019) lalu.
Mahad Aly Merupakan Pendidikan Tinggi Keagamaan yang ada di Pesantren dan masuk dalam sistem pendidikan nasional, yang lulusannya setara dengan jenjang S1 di Universitas. Ma’had Aly merupakan program unggulan Kementerian Agama yang telah dituangkan melalui PMA 71 tahun 2015, dimana menyelenggarakan program akademik Strata Satu untuk melahirkan mutafaqqih fiddin.
Ma’had Aly dicetuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Lulusan Ma’had Aly nantinya adalah ilmuan pesantren yang siap berdiri didepan memberikan solusi (Problem Solving) terhadap permasalahan yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Sebelum meninjau Ma’had Aly Dayah Babussalam, Menag Fachrul Razi juga sempat dipeusijuek oleh alim ulama di Masjid Al Khalifah Ibrahim, Kecamatan Matang Kuli. Saat tiba di Masjid Al Khalifah Ibrahim, Menag disambut penuh antusias oleh ratusan warga dan santri Dayah Babussalam Al-Hanafiyah.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga dihadiahkan dua helai surban oleh Imam Besar Masjid Al Khalifah Ibrahim Teungku Muhammad Yusuf dan Pimpinan Dayah Babussalam Al-Hanafiyah Waled Sirajuddin sebagai tanda penghormatan.
Aceh Sangat Toleran
Di Masjid Ak-Khalifah Ibrahim, di hadapan ratusan masyarakat dan santri, Menag Fachrul Razi berbicara mengenai kerukunan dan juga toleransi beragama di Indonesia.
Menag menyampaikan, sebagai bangsa yang penuh kemajemukan sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menjaga kerukunan dalam setiap sendi kehidupan.
“Kita yang penuh kebhinnekaan maka tidak mungkin bisa menjaganya jika kita tidak menjaga toleransi,” katanya.
Menag menambahkan, toleransi bukan hal baru di Aceh. Sejak lama, nilai toleransi sudah terjalin dengan baik di daerah berjuluk Serambi Mekah ini.
“Aceh sangat toleran. Bahkan teman-teman saya yang dulu pernah tugas di Aceh menyampaikan bahwa Aceh sangat toleran,” kata Menag.
Fachrul Razi menceritakan, saat ini ada sejumlah negara yang baru menyadari tentang pentingnya nilai kebangsaan dan keislaman. Namun, nilai-nilai tersebut sudah lama dipraktikkan di Indonesia. Kedua nilai tersebut menurut Menag, tidak dapat dipisahkan.
“Dari dulu pahlawan-pahlawan Aceh berjuang dalam rangka untuk membela identitas kebangsaan dan keislaman. Dari dulu kita tidak pernah memisahkan itu,” katanya.