SinarPost.com, Bireuen – Presiden Jokowi menyinggung hasil Pilpres 2019 lalu yang mengalami kekalahan telak di Aceh. Jokowi menegaskan sangat menghargai hak politik rakyat Aceh, untuk itu ia meminta masyarakat Aceh agar tidak berkecil hati karena dirinya akan tetap berkunjung ke Aceh meski perolehan suara yang rendah.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Sekedar informasi, Pilpres 2019 lalu suara di Provinsi paling ujung Sumatera ini mayoritas ke Capres Prabowo Subianto, sementara Jokowi hanya mengantongi suara di Aceh sekitar 14 persen.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sebelumnya ada permintaan maaf dari gubernur terkait penyelenggaraan pilpres dan pemilu yang lalu.
“Ya saya jawab, jangan salah pengertian. Kemarin, pemilu dan pilpres telah berjalan dengan sukses dan aman. Dan saya sangat menghargai hak-hak politik yang telah dikerjakan oleh seluruh masyarakat Aceh,” tegas Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, dirinya sangat menghargai hak-hak politik, untuk itu dimohon agar masyarakat Aceh tidak mengatakan bahwa presiden tidak mau berkunjung lagi.
“Jangan salah pengertian. Waduh, jangan-jangan nanti Presiden enggak pernah ke Aceh lagi. Itu sebuah kekeliruan besar, karena saya sangat menghargai hak-hak politik. Dari provinsi manapun, dari masyarakat manapun, di seluruh tanah air,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun mengajak seluruh stakeholders agar konsentrasi ke arah pembangunan mengingat Pemilu dan Pilpres sudah usai. Dalam kesempatan ini, Jokowi turut menyampaikan bahwa Aceh memiliki kekuatan serta potensi karena menjadi salah satu daerah modal bagi Indonesia.
“Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi, karena ini merupakan daerah modal. Modal sumber daya alam, modal sumber daya manusia. Ya, saya tahu, karena saya ’86, ’87, ’88 itu berada di Lhokseumawe, di Bener Meriah, di Aceh Tengah,” ujarnya.
Kepala Negara turut mengingat saat Asian Games 2018 lalu dimana seluruh negara memberikan apresiasi tarian Ratoh Jaroe dari Aceh yang sangat dinamis dan menggambarkan budaya Aceh. “Dinamis, toleran, keislaman, kemaritiman, itu adalah Kebudayaan Aceh yang semua orang sudah tahu,” pungkas Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam agenda tersebut Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Menag Fachrul Razi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menkominfo Jhonny G. Plate, dan KSP Moeldoko, dan lain sebagainya.