SinarPost.com, Sabang – Bara Satu Bangsa yang diprakarsai oleh Gerakan Satu Nusantara diberangkatkan dari Titik Nol Kota Sabang, Aceh, Minggu (2/2/2020), dalam rangkaian torch relay Bara Satu Nusantara.
Obor Bara Satu Bangsa yang berangkat dari Kota Sabang ini, selanjutnya akan berkeliling ke seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan bertemu dengan Obor Bara Satu Nusa dan Obor Bara Satu Bahasa di Jakarta pada Agustus 2020, menjelang HUT Kemerdekaan RI yang ke-75.
Dua buah obor lainnya, yakni Bara Satu Nusa diestafetkan dari Jayapura dan Bara Satu Bahasa diestafetkan dari Tarakan (Kalimantan Utara). Ketiga Obor persatuan ini diberangkatkan secara serentak tanggal 2 Februari 2020, dan selanjutnya akan diestafetkan mengelilingi 34 provinsi di Indonesia dalam rangkaian Bara Satu Nusantara tersebut.
Ketua Umum Gerakan Satu Nusantara A. Renard Widarto menyampaikan bahwa rangkaian Bara Satu Nusantara yang salah satu rangkaiannya dimulai di Kota Sabang ini memiliki makna filosofis yang mendalam untuk membarakan kembali semangat persatuan dan kebangsaan pada generasi muda Indonesia secara luas.
“Bara Satu Bangsa memiliki sebuah misi filosofis untuk menggelorakan semangat satu bangsa, walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu bangsa. Semangat satu bangsa ini harus digelorakan sampai ke seluruh penjuru tanah air, Kota Sabang yang merupakan titik 0 km di titik paling ujung barat Indonesia merupakah representasi yang tepat sebagai lokasi pelepasan bara Satu Bangsa ini,” ujar Renard dalam keterangan persnya, Minggu (2/2/2020).
Kegiatan Pelepasan Bara Satu Bangsa ini dilakukan di Tugu Nol Kilometer di Kota Sabang, Minggu (2/2) siang. Kegiatan ini diikuti oleh para generasi muda di Aceh dari berbagai latar belakang profesi, suku dan agama yang beragam. Selanjutnya Bara Satu Bangsa akan diestafetkan menuju ke Provinsi Sumatera Utara pada pertengahan Bulan Februari 2020 ini.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Satu Nusantara Aceh Said Fahri menjelaskan bahwa estafet obor Bara Satu Bangsa adalah kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan Gerakan Satu Nusantara di Aceh. Said yang merupakan anggota DPRK termuda di Kota Lhoksumawe ini menyampaikan akan diselenggarakan kegiatan Suluh Satu Nusantara di Aceh sebagai rangkaian dari Gerakan Satu Nusantara.
“Gerakan Satu Nusantara ini mengajak generasi muda di Aceh, apapun latar belakangnya untuk bersama-sama menggelorakan kembali rasa persatuan dan kebangsaan. Setelah kegiatan Bara Satu Bangsa ini, akan diadakan kegiatan Suluh Satu Nusantara yaitu semacam kegiatan pemaparan yang memberikan inspirasi mengenai nilai–nilai kebangsaan dan persatuan. Target dari kegiatan ini adalah generasi muda di Aceh, sehingga cara penyampaian dan materinya-pun disesuaikan dengan gaya millennial yang kekinian”, kata Said.
Gerakan Satu Nusantara ini diinisiasi oleh Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-75 dan HUT SMA Taruna Nusantara ke-30 dengan mengajak beberapa Ikatan Alumni SMA lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Lewat kampanye #BedaSatukanKita, Gerakan ini berusaha memposisikan diri sebagai sebuah wadah yang inklusif yang dapat mengajak seluruh generasi muda dari berbagai macam latar belakang yang beragam untuk membangkitkan dan memperkuat semangat persatuan dan kebangsaan pada Generasi Muda Indonesia.
“Gerakan ini merupakan sebuah upaya bersama yang diharapkan dapat merangkul komunitas dan generasi muda secara luas di seluruh Indonesia, dengan sebuah tujuan bersama untuk menggelorakan dan memperkuat kembali semangat persatuan dan kebangsaan di antara sesame anak bangsa,” demikian ungkap David Ratadhi, Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA).