SinarPost.com, Beijing – Virus corona terus menjadi pembicaraan dunia. Pasalnya, virus mematikan ini bukan hanya menyerang daratan China saja tapi juga telah menyebar ke berbagai negara.
Di China, korban tewas akibat virus corona terus melonjak. Dikutip dari Reuters, hingga Sabtu (24/1/2020) tercatat 41 orang telah tewas akibat terinfeksi virus tersebut.
Sementara itu, lebih dari 1.300 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona. Otoritas kesehatan di berbagai penjuru dunia telah berjuang untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini secara meluas. Virus corona disinyalir berawal dari pasar makanan laut di pusat kota Wuhan, China yang secara ilegal menjual satwa liar.
Jaringan Televisi Global China yang dikelola pemerintah melaporkan dalam sebuah tweet pada hari Sabtu bahwa seorang dokter yang telah merawat pasien di Wuhan, Liang Wudong yang berusia 62 tahun, telah meninggal karena virus tersebut.
Tidak jelas apakah kematian dokter ini sudah dihitung dalam jumlah resmi 41 atau tidak, namun yang jelas 39 dari total 41 yang tewas tersebut berada di Provinsi Hubei, wilayah Kota Wuhan berada.
Wuhan adalah kota berpenduduk 11 juta, dan sejak Kamis kemarin telah terkunci secara virtual, dimana hampir semua penerbangan di bandara dibatalkan dan pos-pos pemeriksaan menghalangi jalan-jalan utama yang mengarah ke luar kota. Pihak berwenang sejak itu telah memberlakukan pembatasan transportasi di hampir semua provinsi Hubei, yang berpenduduk 59 juta.
Di Beijing pada hari Sabtu, pekerja dengan pakaian pelindung putih memeriksa suhu penumpang yang memasuki subway di stasiun kereta api pusat, sementara beberapa layanan kereta api di wilayah Delta Sungai Yangtze di China timur ditangguhkan. Demikian kata operator kereta api setempat.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Sabtu bahwa jumlah kasus corona yang dikonfirmasi di China mencapai 1.287. Virus ini juga telah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Malaysia, Prancis, Amerika Serikat dan Australia.