SinarPost.com, Lhoksukon – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Utara ikut menanggapi tindakan PLN yang melakukan penagih iuran beban Listrik pada korban kebakaran di Keude Paya Bakong, kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara.
Pasalnya, petugas PLN datang menagih iuran tersebut di waktu yang tidak tepat, dimana kehidupan mereka belum pulih dari trauma serta ekonomi yang masih meraba-raba.
“Dua bulan lalu, mereka ditimpa musibah kebakaran hebat dimana tempat tinggal dan harta mereka lenyap ditelan api. Seharusnya PLN sebagai perusahaan plat merah tidak dulu menagih uang iuran listrik atau beban kepada korban, apa lagi dengan cara yang bernada ancaman. Sikap dan tindakan PLN ini sangat kita sesalkan,” ujar Iskandar, Ketua YARA perwakilan Aceh Utara, Rabu (15/1/2020).
“Mestinya pihak PLN bisa menunda dulu lah untuk tagihan iuran hingga trauma mereka pulih, dan ekonomi sudah mulai membaik. Kalau penagihan dilakukan sekarang ini saya rasa itu tindakan yang sangat tidak manusiawi. Seharusnya PLN peka dengan kedaan dan kondisi korban kebakaran. Jangankan untuk membayar iuran listrik, untuk kebutuhan ekonomi mereka sendiri hari ini masih meraba-raba,” sesalnya.
Menurut Iskandar, harusnya PLN memiliki tanggung jawab secara teknis maupun sosial terhadap masyarakat yang menimpa musibah kebakaran yang diakibat oleh arus pendek listrik. Misalnya memberikan mereka santunan atau bantuan sosial, bukan malah mendesak korban membayar iuran. Tindakan ini sungguh sangat miris dan terkesan PLN tidak punya toleransi sosial,” ujar Iskandar.
Menurut laporan korban yang kami terima, lanjut Ketua YARA Aceh Utara itu, pasca kebakaran, PLN tidak pernah memberikan santunan kepada mereka padahal musibah tersebut disebabkan hubungan arus pendek listrik.
“Mohon maaf para pemangku kebijakan PLN, para korban bukan tidak mau membayar, tapi momen tagihannya yang belum tepat. Karna pasca kebakaran kondisi mereka sangat sulit secara ekonomi, jangankan membayar tagihan listrik, kehidupan ekonomi saja masih meraba-raba, tempat tinggal yang layak juga belum mereka miliki. Mohon untuk sedikit mengedapan nilai-nilai sosial,” pintanya.