SinarPost.com, Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tarmizi Panyang kembali mengingatkan Pemerintah Aceh akan urgensitas jembatan Lhok Cut yang menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen.
Hal ini disampaikan Tarmizi saat memberi interupsi pada acara Sosialisasi Permendagri No 90 Tahun 2019 oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Gedung Utama DPRA, pada Selasa (1/1/2020) kemarin.
Selain Anggota DPRA, turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Bappeda Aceh Helvizar Ibrahim, yang mewakili Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, para pejabat Forkopimda atau yang mewakili, serta pejabat di lingkup Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Sementara dari pihak Kemendagri hadir langsung Direktur Pelaksanaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Bahri, S.STP, M.Si.
“Berhubung di sini hadir Kepala Bappeda Aceh, Pak Helviza yang mewakili Plt Gubernur Aceh, sedikit saya sampaikan mengenai keberadaan jembatan Lhok Cut yang menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Utara di Kecamatan Sawang dan Kabupaten Bireuen di Kecamatan Makmur. Kenapa ini saya sampaikan lagi, karena sudah beberapa tahun saya usulkan tapi sampai hari ini belum ada tindak lajutnya. Padahal keberadaan jembatan Lhok Cut sangat penting bagi masyarakat di dua kabupaten ini. Lebih pentingnya lagi andai suatu waktu jembatan Krueng Mane di Jalan Lintas Banda Aceh – Medan runtuh seperti yang terjadi di Kuta Blang, maka Jembatan Lhok Cut bisa menjadi alternatif, sehingga akses jalan lintas Banda Aceh – Medan tidak terputus,” tegas Tarmizi Panyang.
Sekedera informasi, jembatan gantung Lhok Cut di Kecamatan Sawang merupakan salah satu jembatan yang menghubungkan antara Kabupaten Aceh Utara di Kecamatan Sawang dan Kabupaten Bireuen di Kecamatan Makmur. Keberadaan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat di dua kabupaten itu, namun sayangnya kondisi jembatan tersebut kini berada dalam keadaan rusak parah dan memprihatinkan. Kondisi ini tentu saja sangat membahayakan bagi keselamatan masyarakat yang melintasinya.
“Karena urgensitasnya ini, maka kita harapkan agar Pemerintah Aceh dapat menjadikan jembatan Lhok Cut sebagai salah satu prioritas. Saya minta Pemerintah Aceh supaya jembatan Lhok Cut bisa dibangun tahun 2021,” tegas Tarmzi Panyang, yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) di DPRA
Sebelumnya pada Kamis (19/12/2019) lalu, Pemerintah Aceh melalui Kadis PUPR yang diwakili Kasi Program, Kurnia, telah meninjau langsung jambatan Lhok Cut. Selain jembatan Lhok Cut, dalam kesempatan tersebut, Kurnia dan rombongan turut meninjau jembatan Lhok Gajah, yang juga menghubungkan antara Kabupaten Aceh Utara (Kecamatan Sawang) dengan Kabupaten Bireuen (Kecamatan Gandapura).
Dalam hal ini Tarmizi Panyang menyampaikan apresiasi penuh kepada Dinas PUPR Aceh karena sudah mau turun langsung ke lapangan. Karena sudah ada peninjauan langsung, maka politisi Partai Aceh ini meminta Pemerintah Aceh untuk dapat mengalokasikan anggaran serta memulai pembangunannya tahun 2021. Menurut perkiraan, pembangunan jembatan Lhok Cut membutuhkan anggaran sekita Rp 15 miliar.
Usulan Tarmizi Panyang terkait pembangunan jembatan Lhok Cut yang menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen, turut ditanggapi Direktur Pelaksanaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Bahri, S.STP, M.Si.
Menurutnya, usulan dari Tarmizi Panyang sangat bagus karena jembatan tersebut dapat menjadi alternatis jalan (nasiona) yang menghubungkan antar provinsi (Aceh dan Sumut), jika suatu waktu jembatan di lintasan Banda Aceh – Medan rusak atau runtuh. Pada kesempatan tersebut, Bahri turut mempertanyakan kewenangan dan kisaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Lhok Cut.
“Di lihat dulu kewenangannya ada dimana, Pusat, Provinsi atau Kabupaten. Kalau kewenangannya ada di Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi Aceh, angka 15 miliar itu kecil sekali. Ini mohon Pak (Kepala Bappeda) agar bisa dikondisikan dan menjadi salah satu prioritas. Saya di Kementerian Dalam Negeri juga akan membantu nantinya dalam hal pengalokasian anggaran,” pungkasnya.