SinarPost.com, Canberra – Kebakaran hutan yang melanda Australia terus meluas lantaran gelombang panas di negara itu belum berakhir, dan dalam beberapa hari kedepan diperkirakan akan mencapai rekor suhu terpanas dalam sejarah Australia. Artinya kebakaran akan terus mengancam negara Kanguru itu.
Pemadam kebakaran Australia memperingatkan kemungkinan kebakaran yang lebih hebat dalam beberapa hari mendatang yang diistilahkan dengan “mega api”. Petugas pemadam setempat mengakui kesulitan dalam mengatasi kebakaran yang menerjang di sejumlah lokasi.
Bahkan operasi membakar lahan secara terkontrol untuk mencegah kebakaran liar di Australia timur justru tak terkendali dan menciptakan kebakaran baru yang sangat besar. Kebakaran baru ini merusak sejumlah gedung dan memutus beberapa jalan utama di wilayah tersebut.
Insiden ini terjadi sekitar 250 km barat laut Sydney, saat para petugas pemadam mencoba menghentikan kebakan pada 378.000 hektare lahan, dengan menerapkan operasi pembakaran lahan terkontrol untuk pencegahan. Namun naasnya, para petugas membuat salah perhitungan hingga memicu kebakaran baru yang sangat dahsyat.
Taktik yang diterapkan petugas pemadan Australia gagal, dimana api menyebar di luar garis kontrol, sehingga dengan cepat menyebar membakar lahan hutan dengan ketinggian api mencapai setinggi 70 meter.
Video footage shows a bushfire moving from treetop to treetop in a phenomenon known as ‘crowning,’ in Australia’s Blue Mountains pic.twitter.com/VSwAww0quT
— Reuters (@Reuters) December 15, 2019
Dalam video di atas kita bisa menyaksikan bagaimana dahsyatnya kobaran api yang membakar hutan di Blue Mountains Australia. Sangat mengerikan.
Kepala Badan Pemadam Kebakaran Desa New South Wales, Shane Fitzsimmons padaAustralian Broadcasting Corp(ABC), Senin (16/12/2019) menuturkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam memadamkan api karena cuaca yang sangat panas.
“Kami melihat perubahan dramatis dalam kondisi, nyala api, beberapa kondisi luar biasa pada kebakaran itu dan kebakaran telah meluas,” ungkapnya.
Russia Today yang mengutip sumber setempat mengabarkan, sejauh ini enam orang telah tewas dalam kebakaran hutan Australia sejak September lalu, lebih dari 700 rumah telah hancur, dan 400.000 hektare lebih lahan terbakar. Kota-kota besar di negara itu seperti Sydney juga tersedak asap beracun serta kualitas udaranya sekarang lebih buruk daripada Beijing dan New Delhi.