SinarPost.com, Bnada Aceh – Kantor Wilayah Kementerian (Kemenag) Agama Provinsi Aceh akan meminta penjelasan tim Balitbang Kemenag RI terkait hasil laporan tahunan indeks kerukunan umat beragama (KUB) sepanjang 2019. Dari hasil itu Aceh memperoleh nilai di bawah rata-rata nasional sebesar 60,2 persen atau paling rendah dibanding provinsi lainnya.
Informasi ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh, H.M. Daud Pakeh melalui Kasubbag Inmas, Muhamma Nasril di Banda Aceh, Kamis (12/12/2019). “Kita akan meminta penjelasan tim Balitbang terkait hasil tersebut, seperti instrumen apa saja yang digunakan dalam penelitian, kira kira indikatornya apa saja,” ujar Nasril dikutip dari laman aceh.kemenag.go.id.
Pasalnya, selama ini kerukunan umat antar agama sangat baik di Aceh, bahkan awal 2019 Aceh berhasil meraih peringkat I Harmony Award sebagai FKUB dengan kinerja terbaik se-Indonesia untuk tahun 2018. “Berkaca pada kerukunan atau toleransi yang telah berlangsung di Aceh, antar umat beragama di Aceh ini telah berlangsung dengan harmonis, boleh dikatakan hampir tidak ada gesekan antar umat beragama di Aceh,” jelas Nasril.
Ia juga mengatakan, tokoh antar umat beragama atau Para Pembimbing Masyarakat (Pembimas) baik Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha di kantor Kanwil Kemenag Aceh, menyebutkan, meski sebagai minoritas kehidupan masyrakatnya berjalan dengan aman dan nyaman tanpa gangguan, kerukunan umat beragama berjalan baik.
Samarel Pembimas Kristen mengaku, kerukukan yang terbangun antara umat muslim dan nonmuslim khususnya kristiani, berlangsung baik tanpa adanya gesekan dan konflik. Dia mencontohkan, seperti di Aceh Tenggara dan Aceh Singkil, mereka yang berjualan di pasar menjual dagangannya secara berdampingan.
“Rasa saling menghargai itu ada, kita tidak pernah merasa ada tekanan. Sehingga tidak perlu merasa takut hidup di Aceh. Jika kita berbicara dengan orang luar Aceh momoknya memang menakutkan. Tapi setelah menjalani kehidupan di sini, ya biasa saja aman tanpa ada masalah,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Tokoh Agama Katolik, tokoh Buddha dan tokoh Hindu di Aceh.