SinarPost.com, Calang – Meski Musda KNPI Aceh Jaya telah ditunda, namun polemik pemilihan ketua baru organisasi kepemudaan di kabupaten itu terus terjadi.
Kali ini Dedi Azani ikut bicara, ia mengaku terkejut dan sangat keberakatan karena namanya dicantumkan dalam struktur SC Musda KNPI Aceh Jaya tanpa pemberitahuan.
“Saya memang masih dalam kepengurusan KNPI tetapi terkait Musda saya tidak pernah diberitahu bahwa saya panitia dan anggota SC. Terlebih saat terjadi polemik, seharus Ketua Maimun memberitahu bahwa saya adalah salah satu SC,” kata Dedi dalam siaran pers yang diterima SinarPost.com, Sabtu (30/11/2019) malam.
“Perlu diketahui saya tidak pernah mengikuti dan melakukan proses/tahapan Musda, apalagi menandatangani berita acara verifikasi keabsahan calon. Saya heran, masak sih anggota SC ada yang berdomisili di Banda Aceh dan Jakarta, bagaimana ceritanya? Saya yang dekat saja tidak pernah dikasih tau, konon lagi yang jauh,” cetus Dedi.
Dedi mempertanyakan pencatutan namanya dalam struktur SC Musda KNPI Aceh Jaya. Ia menduga hal ini ada unsur kesengajaan untuk melakukan mal administrasi. “Sepertinya ada upaya melakukan mal administrasi terkait dokumen Musda. Saya akan tuntut jika diketahui nama dan tanda tangan saya dipalsukan,” tegasnya.
Dedi menyindir pihak berkepentingan di internal KNPI Aceh Jaya bahwa jika mau bermain strategi agar bermain secara benar dan memperhatikan tertib administrasi. “Bek sampe lagee ureung pileh Ketua Rombongan Intat linto” hanya cukup dengan lisan dan tidak ada dokumen tertulis.
“Inikan pemilihan Ketua KNPI Aceh Jaya harus dipersiapkan tertib administrasi yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Saya sangat menyesalkan ada pencatutan nama saya di struktur SC, terlebih disaat sudah mulai kisruh di internal Pengurus,” pungkasnya.