SinarPost.com, Banda Aceh – Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh menyantuni puluhan anak yatim yang didatangkan dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Santunan terhadap puluhan ank yatim ini berlangsung pada Kamis (28/11/2019) di sela-sela prosesi wisuda 106 perwira pelayaran niaga ke V yang berlangsung di kampus setempat, di Jalan Laksanama Malahayati KM. 19 Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
Santunan ini dikemas sebagai bentuk pemberian tanda cinta kepada penerus Laskar Malahayati — merujuk pada kampus dimaksud — yaitu menyandang nama Malahayati, seorang Pahlawan Nasional dari Aceh yang namanya melegenda karena berani menghadang dan meruntuhkan dominasi penjajah Belanda di lautan lepas. Kampus Politeknik Malahayati Aceh sendiri digagas pasca bencana Tsunami 2004 yang menghancurkan sebagian besar pesisir Aceh, dengan tujuan untuk membangkitkan semanagat kehidupan baru dan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Aceh, khususnya di bagian pelayaran atau perkapalan.
Pada tahun 2010, dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia pelayaran yang kompeten, professional dan beretika serta memiliki daya saing global, Pemerintah Provinsi Aceh memberikan sebidang lahan seluas 25 Ha yang terletak di Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Jalan Laksamana Malahayati, Kabupaten Aceh Besar untuk dibangun Kampus Diklat Pelayaran (Politeknik pelayaran Malahayati). Sejak beroperasi, kampus ini telah melahirkan sederet perwira pelayaran profesional yang saat ini telah bekerja di berbagai perusahaan perkapalan ternama, baik lokal, nasional, hingga manca negera.
Poltekpel Malahayati merupakan sekolah pelayaran pertama yang dibangun di Pulau Sumatera dengan mengambil nama pahlawan nasional asal Aceh Laksamana Malahayati. Karena itu, pihak kampus mengharapkan kedepannya Aceh bisa melahirkan pura putrinya yang tangguh layaknya Laksamana Malahayati. Selain itu, lulusan kampus tersebut juga diharapkan dapat mengusung semangat pantang menyerah — layaknya Pahlawan Malahayati — untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.