SinarPost.com, Banda Aceh – Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) menggelar temu ramah dengan mahasiswa baru asal Aceh Utara sekaligus sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkoba di Blang Krueng, Aceh Besar, Sabtu (23/11/2019).
Ketua IPAU, Saifullah mengatakan, pertemuan ini dalam rangka memperkuat silaturahmi antara mahasiswa dengan masyarakat Aceh Utara yang ada di perantauan dan sebagai sosialisasi agar mahasiswa baru yang baru saja datang ke Banda Aceh tidak terpengaruh narkoba.
“Sebelumnya kita sudah mendata mahasiswa asal Aceh Utara tahun ajar 2019/2020 yang kuliah di Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata Saifullah. “Selamat datang adek-adek kami untuk menuntut ilmu di Kota Banda Aceh,” ucap Saifullah.
Saifullah juga mengatakan, setiap tahun IPAU mendata jumlah mahasiswa Aceh Utara yang kuliah di Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan tujuan agar bisa terjalin silaturahmi dan bisa saling membantu apabila ada yang terkena musibah atau lainnya.
“Setelah kita mendata, kita juga menggelar pertemuan face to face agar bisa saling mengenal dan bisa saling berkomunkasi secara positif,” kata Saifullah.
Karena itu, dalam pertemuan dengan mahasiswa, IPAU menghadirkan dua pemateri dari Akademisi dan Aktivis Anti Narkoba yang juga berasal dari Aceh Utara, yakni Drs Baharuddin AR MSi (Dosen/ Ketua Pusat Studi Kebencanaan dan Narkoba UIN Ar-Raniry) dan Syarul Maulidi MSi (Ketua Ikatan Keluarga Anti Narkoba/ IKAN).
Baharuddin memberikan motivasi kepada mahasiswa agar mereka jangan mudah menyerah dalam berjuang untuk menyelesaikan pendidikan. “Kalau mau sukses dan berhasil, harus berani keluar dari Zona Aman dan Zona Nyaman,” kata Baharuddin atau Adun Baha.
Sementara Syahrul Maulidi meminta kepada mahasiswa agar menjauhi dari narkoba, karena efek dari narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. “Jauhi narkoba sedini mungkin. Karena narkoba itu berbahaya dan menghancurkan masa depan,” katanya.
Selain itu, ia juga menceritakan beberapa pengalaman beberapa penyalahguna narkoba, bahkan ada yang masih anak-anak. “Hal ini sangat kita sayangkan, generasi muda seharusnya bisa menghasilkan karya terbaik, tetapi sudah rusak dengan pengaruh dan penyelahgunaan narkoba,” sebut Syahrul Maulidi.