SinarPost.com, Jakarta – Pasca keluar penjara, bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus menjadi pembicaraan. Terlebih setelah Menteri BUMN Erick Thohir resmi menetapkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero). Pro kontra mewarnai penetapan Ahok sebagai Komut perusahaan raksasa BUMN tersebut.
Menjabat sebagai Komut Pertamina, Ahok akan mendapat gaji selangit. Soal berapa pastinya gaji Ahok tentu yang tahu hnaya Ahok sendiri serta manajemen Pertamina, dan pastinya Menteri BUMN. Namun, bila mengacu pada lapora keuangan PT Pertamina (Persero) tahun 2018, yang dirilis pada Juni 2019 bisa diestimasi soal gaji seorang petinggi di BUMN Pertamina, termasuk Komisaris Utama.
Dari laporan tersebut diketahui kompensasi untuk manajemen berupa gaji dan imbalan yang diterima mencapai US$ 47,23 juta atau setara Rp 671 miliar (kurs Rp 14.200/dolar AS).
Adapun susunan direksi Pertamina saat itu mencapai 11 orang, sementara komisaris mencapai terdiri dari 6 orang. Artinya, jika dibagi rata ke 17 orang, masing-masing personal bisa mengantongi hingga Rp 39 miliar dalam setahun atau Rp 3,25 miliar per bulan.
Sebagai catatan, besaran gaji direksi dan komisaris berbeda. Untuk gaji Direktur Utama ditetapkan dengan menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero).
Sementara, gaji anggota direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi Faktor Jabatan, yaitu sebesar 85% dari gaji Direktur Utama. Honorarium Komisaris Utama adalah sebesar 45% dari gaji Direktur Utama. Honorarium Wakil Komisaris Utama adalah sebesar 42,5% dari Direktur Utama. Honorarium Anggota Dewan Komisaris adalah 90% dari honorarium Komisaris Utama.
Jika berbasis pada rata-rata remunerasi pimpinan Pertamina tersebut yakni sebesar Rp 3,25 miliar per bulan. Artinya Ahok per bulannya bakal mendapatkan gaji di atas Rp 3 miliar.
Gaji sebesar itu yang akan diterima Ahok wajar dipertanyakan oleh publik. Pasalnya Ahok belum berpengalaman mengelola BUMN sekelas Pertamina. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Fadli Zon mempertanyakan kemampuan Ahok yang yang menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Ahok,
Bahkan sosok publik figur seperti Iwan Fals yang terkenal dengan karya-karya musik dengan kritik sosial dan suara-suara rakyat bawah, juga ikut angkat suara. Lewat media sosial, Iwan Fals mempertanyakan soal gaji Ahok di Pertamina.
“Klo bener sebulan gaji Ahok kira2 Rp 3 M, ya harus hebatlah Pertamina…,” kata Iwan Fals dalam akun Twitternya @iwanfals dikutipCNBC Indonesia, Sabtu (23/11/2019).
[Sumber : CNBC Indonesia]