SinarPost.com, Nepal – Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, setelah negara itu pada 19 November 2019 melakukanFinal Acceptance Flightdari dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).
Serahterima pesawat tersebut dilakukan oleh Dubesi Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI. Sementara dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi,Chief of Army Aviation. Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawatmilitary transporttersebut pada 16 Juni 2017.
“Keberhasilan ekspor pesawat CN-235-220 ini menjadi bukti bahwa potensi pasar non tradisional Nepal, khususnya untuk industri strategis Indonesia, sangat besar. Ekspor pesawat ke Nepal ini diharapkan terus berlanjut,” ujar Dubes RI Dhaka, Rina P Soemarno dalam siaran pers yang dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri.
Pesawat CN-235-220 yang akan digunakan oleh Angkatan Darat Nepal ini sangat istimewa karena memiliki 5 konfigurasi yang dapat dirubah dalam waktu singkat, yaitu konfigurasi untuk pengangkutan pasukan/penerjun payung, konfigurasi untuk VIP, konfigurasi untuk evakuasi medis, pesawat penumpang, dan kargo.
“Pesawat multiguna ini juga sangat cocok untuk digunakan di Nepal yang memiliki kontur geografi pegunungan,” ungkap Rina.
Sebelum serah terima pesawat kepada Angkatan Darat Nepal, terlebih dahulu dilakukan prosesflight-trainingoleh pilot Indonesia untuk pilot Angkatan Darat Nepal yang dipimpin oleh Capt. Esther Gayatri Saleh sebagaitest pilot in commanddanflight instructor.Pesawat CN-235-220 yang telah tiba di Nepal sejak 2 November 2019 lalu, juga telah melalui serangkaian prosespost-delivery inspectionsebelum diserah-terimakan secara resmi kepada pihak Angkatan Darat Nepal.
“Keberhasilan ekspor pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia ini diharapkan dapat mendorong BUMN lain di Indonesia untuk dapat melirik potensi pasar Nepal,” harap Dubes Rina.
Nepal saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan di berbagai bidang antara lain infrastruktur jalan, kereta api, pembangunan bandara internasional baru, dan berbagai proyek infrastruktur untuk pariwisata.
“Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk dapat dimanfaatkan oleh BUMN Indonesia, karena jika Indonesia terlambat masuk ke pasar Nepal sekarang, maka kompetisi untuk masuk pasar Nepal akan lebih berat di masa yang akan datang,” pungkasnya.