SinarPost.com, Lhoksukon – Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib beberapa waktu lalu sempat viral karena ocehannya yang menyebut Aceh Utara miskin karena masyarakatnya malas. Namun belakangan pria yang akrab disapa Cek Mad itu menampik jika rakyat Aceh Utara miskin karena malas.
“Penyebab kemiskinan itu adalah multi faktor. Kemiskinan bukan disebabkan karena masyarakat malas, namun karena minimnya lapangan kerja formal. Yang ditafsir pekerjaan itu kan kantoran, PNS, karyawan swasta dan lain sebagainya. Perubahan pola pikir kita dorong agar kita fokus ke sektor usaha kecil dan menengah, karena pertumbuhan uangnya besar di sana,” demikian kata Cek Mad pada Minggu (3/11/2019) sebagaimana dikutip dari laman humas.kab.acehutara.go.id.
Berbicara masalah kemiskinan, Cek Mad tidak memungkiri bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat Aceh Utara yang hidup di bawah garis kemiskinan, juga yang tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Untuk mengeluarkan daerahnya dari jeratan kemiskinan, pihaknya di jajaran Pemkab Aceh Utara terus berupaya mencari solusi atau jalan keluar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu, misalnya, melalui Perbup tentang penggunaan dana desa yang mewajibkan setiap gampong untuk membangun dua unit rumah warga miskin setiap tahun.
“Alhamdulillah, saat ini sudah hampir 2000-an unit rumah warga miskin yang dibangun di gampong-gampong sejak Perbup itu dikeluarkan,” kata Muhammad Thaib.
Solusi lain, lanjutnya, yang sedang digarap saat ini adalah mengembangkan industri kreatif daerah yang merupakan jenis usaha kecil menengah (UKM). Bahkan sejak dua tahun lalu Pemkab Aceh Utara telah bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif RI (sekarang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), di mana telah dilakukan pemetaan terhadap tantangan dan peluang dari industri kreatif di daerah ini.
Industri kreatif ini sangat besar potensinya di Aceh Utara dan berpeluang untuk merebut pasar nasional bahkan hingga manca negara. “Kita memiliki banyak sekali ragam dan corak industri kreatif yang berpotensi untuk dikembangkan, baik industri kerajinan maupun ragam seni dan adat budaya. Ini yang kita harapkan menjadi salah satu solusi untuk mengangkat ekonomi masyarakat dan mengatasi kemiskinan,” kata Cek Mad, sapaan akrab Bupati Aceh Utara.
Saat ini, katanya, Pemkab Aceh Utara sedang mengembangkan UKM industri kreatif bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sehingga diharapkan dapat menjadi lapangan kerja bagi rakyat Aceh Utara, terutama kelompok milenial kedepannya.
Industri kreatif, kata Cek Mad lagi, bisa dimulai dengan modal kecil, asalkan ada keseriusan dan kemauan. Misalnya yang dipamerkan di Pameran Piyoh-Piyoh saat ini merupakan barang-barang produk ekonomi kreatif yang diproduksi oleh perajin Aceh Utara. Mereka menggeluti pekerjaan itu dengan serius, makanya berhasil dan mendatangkan profit sebagai mata pencaharian yang menguntungkan.