SinarPost.com, Banda Aceh – Menulis merupakan hal yang sangat penting karena dengan menulis seseorang dapat menuangkan kritik secara intelektual terhadap suatu permasalahan yang ada di lingkungan sosialnya hingga berhubungan dengan kebijakan pemerintahan. Sama halnya dengan dunia pers, dalam dunia akademis (pendidikan dan riset), menulis bisa diibaratkan seperti ruh yang tidak bisa dipisahkan mengingat insan akademis dituntut untuk mampu melahirkan sebuah karya tulisan baik yang bersifat wajib (skripsi, tesis, disertasi) maupun yang bersifat pengembangan keilmuan.
Dalam pengembangan keilmuan, insan akademis ditekankan untuk mampu membuat makalah, jurnal penelitian, laporan penelitian, proposal kegiatan dan penelitian, maupun penulisan artikel-artikel berkaitan dengan hasil riset, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan karya tulis telah menempati kedudukan fenomenal bagi kalangan kampus. Meski kampus identik dengan dunia intelektual, namun tidak semua insan kampus mampu mengutarakan ide dan gagasannya dalam bentuk karya tulisan. Karena itu, menulis harus ditekuni dan dibiasakan sejak seseorang masih berstatus mahasiswa.
Atas dasar tersebut, dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang penulisan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan pelatihan jurnalistik terhadap mahasiswanya, Jumat (25/10/2019) pagi di kampus setempat. Pelatihan jurnalistik tersebut difasilitasi langsung oleh pimpinan Fakultas FISIP dengan menghadirkan Redaktur Media Aceh (media cetak mingguan), Muzakir, sebagai pemateri tunggal atau pengasuh.
Dekan FISIP UIN Ar-Raniry, Dr. Ernita Dewi, M.Hum menuturkan, pelatihan jurnalistik merupakan upaya pihak Fakultas FISIP dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa. Menurut Ernita, mahasiswa FISIP tidak hanya bergelut dengan dunia akademik sesuai jurusannya masing-masing saja, tapi juga harus mampu menulis baik dalam bentuk artikel, opini, maupun segala tulisan yang berhubungan dengan karya jurnalistik. Hal ini, katanya, juga akan mempermudah para mahasiswa dalam menulis makalah, hasil riset, dan skripsi nantinya. Bahkan bila mahasiswanya menekuni dengan serius juga akan memudahkan langkahnya dalam melihat peluang kerja di media massa setelah lulus kuliah.
“Karena itu, saya bersama Wakil Dekan I dan Wakil Dekan III berinisiatif melakukan pelatihan jurnalistik kepada mahasiswa FISIP. Program ini merupakan program dari Pusat Studi Rumah Inspirasi Politisi Muda dan Klinik Analis Kebijakan. Keduanya merupakan pusat studi yang berada di FISIP UIN Ar-Raniry. Acara ini disambut antusias oleh mahasiswa dan Dekan FISIP memberikan apresiasi serta dukungan penuh untuk terlaksananya kegiatan ini. Untuk semester ini kita fokuskan terhadap 20 mahasiswa dulu, mereka akan mengikuti pelatihan jurnalistik beberapa kali pertemuan hingga betul-betul bisa menulis,” ujarnya.
Ernita Dewi menambahkan, kegiatan pelatihan jurnalistik akan sangat mendukung kompetensi lulusan FISIP UIN Rr-Raniry untuk menjadi jurnalis, peneliti, serta analis kebijakan. “Program ini akan memberikan skill kepada mahasiswa FISIP agar peka dalam melihat fenomena-fenonena sosial, kemudian meramunya dalam karya jurnalistik, dan disajikan kepada pembaca yang memang ingin tahu tentang berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Dia menuturkan, kegiatan dimaksud akan dibuat secara berkala hingga mahasiswa FISIP benar-benar mampu menulis. Pihaknya juga berencana untuk menjajaki kerjasama dengan media kredibel yang ada di Aceh, dengan mengirimkan beberapa mahasiswa FISIP untuk magang atau terlibat langsung di lapangan. “Kami berharap dengan adanya pelatihan jurnalistik, yang rencananya akan dilakukan secara berkala, mahasiswa FISIP nantinya setelah lulus dapat memasuki dunia kerja yang mengedepankan kemampuan atau skill baik dalam menulis, menjadi analis terhadap kebijakan publik, politik dan persoalan-persoalan sosial lainnya.
“Hal ini tentunya harus ditekuni dan diasah sejak masih mahasiswa. Apabila menulis hanya dilakukan saat ada tugas kuliah, maka akan menuai kesulitan-kesulitan tertentu karena itu perlu adanya pelatihan menulis secara teratur dan berusa menulis secara kontinu. Apalagi menulis merupakan salah satu cara untuk menambah wawasan dan pengetahuan, karena dengan menulis seseorang akan berusaha memperkaya sumber referensi baik yang berhubungan dengan perpustakaan (buku dan sumber bacaan lainnya), maupun bentuk penelitian dan investigasi,” pungkasnya.